Rabu 26 Feb 2025 18:12 WIB

Komandan OPM Kabur dari ‘Penjara Kecil ke Penjara Besar’

Kopitua Heluka adalah dedengkot kelompok bersenjata di kawasan Papua Pegunungan.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fitriyan Zamzami
[ilustrasi] Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) berpose dengan latar bendera Bintang Kejora.
Foto: Dok TPNPB
[ilustrasi] Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) berpose dengan latar bendera Bintang Kejora.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA — Enam narapidana anggota kelompok separatis Papua Merdeka dikabarkan melarikan diri dari sel penjara Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan. Salah-satu yang teridentifikasi turut serta kabur dari penjara adalah Penihas Heluka, alias Kopitua Heluka. 

“Atas pertolongan Tuhan, Alam, dan leluhur bangsa Papua, saya telah berhasil melarikan diri dari penjara kecil ke penjara besar, kemarin sekitar pukul 15.30 sore dan telah siap melakukan pertempuran melawan militer pemerintah Indonesia di Medan perang,” bunyi pernyataan Kopitua Heluka yang dilansir Tentara Pembebasan Nasional papua Barat (TPNPB-OPM) pada Rabu (26/2/2025).

Baca Juga

Pihak TPNPB juga mewanti-wanti agar pemerintah dan aparat militer Indonesia tidak melakukan intimidasi dan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga sipil saat melakukan operasi pengejaran terhadap Penihas. “Mayor Kopitua Heluka telah berada di Markas TPNPB Kodap XVI Yahukimo saat ini,” tulis pernyataan itu.

Satgas Operasi Damai Cartenz mengiyakan, sedang melakukan pencarian terhadap para narapidana yang berhasil membobol keluar sel penjara tersebut. “Satgas Operasi Damai Cartenz tengah melakukan pengejaran intensif terhadap enam narapidana yang melarikan diri dari LP Kelas IIB Wamena,” ujar Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal (Brigjen) Faizal Ramadhani melalui pesan singkat yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (26/2/2025). 

Kata Faizal dari laporan yang diterima, aksi melarikan diri para narapidana itu pada Selasa (25/2/2025). “Diketahui enam narapidana yang melarikan diri. salah-satu pelarian tersebut adalah Penihas Heluka alias Kopi Tua,” ujar dia.

photo
Komandan TPNPB di Papua Pegunungan Penihas Heluka, alias Kopitua Heluka. - (Dok Republika)

Faizal menerangkan, dalam catatan kepolisian, Kopitua Heluka adalah salah-satu dedengkot kelompok bersenjata di kawasan Papua Pegunungan. “Penihas Heluka alias Kopitua Heluka selama ini menamakan dirinya sebagai Komandan Operasi dan Komandan Batalyon Yamue Kodap XVI Yahukimo,” begitu kata Faizal. Dia menduga, lima narapidana yang turut serta kabur bersama Kopi Tua adalah satu kelompok. Namun Faizal tak membeberkan informasi perihal kelima narapidana lainnya itu.

Kopitua Heluka ditangkap oleh pasukan keamanan TNI-Polri pada Mei 2023 lalu. Dia diajukan ke pengadilan atas sejumlah tindak pidana berat, termasuk kasus-kasus pembunuhan terhadap warga dan aparat keamanan. Pada Februari 2024, Ia dijatuhi hukuman pidana penjara selama 13 tahun.

Ia kemudian dijebloskan ke Penjara Wamena. Genap mendekam di penjara selama setahun, Kopi Tua Heluka kembali menjadi objek perburuan otoritas keamanan setelah berhasil kabur dari penjara.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar (Kombes) Yusuf Sutejo menjelaskan, peristiwa melarikan diri tersebut sebetulnya dilakukan oleh tujuh narapidana. Kata dia, aksi melarikan diri pada Selasa (25/2/2025) terjadi sekitar pukul 15.00 sore waktu setempat. Pada jam tersebut sipir penjara memberikan waktu kepada para narapidana untuk beraktivitas di luar sel. 

Seluruh narapidana dibolehkan untuk mengakses area lapangan.Saat itu terjadi hujan deras yang membuat para narapidana memilih untuk tetap berada di dalam sel. Kopitua Heluka bersama-sama enam narapidana lainnya mengambil waktu tersebut untuk kabur. 

“Tujuh tahanan membobol pagar pertama di sebelah kiri dalam lapas menggunakan tang potong, kemudian melarikan diri dengan memanjat pagar kedua menggunakan tali syal sepanjang satu meter yang diikatkan pada kawat duri. Satu dari tujuh tahanan berhasil diamankan oleh petugas lapas, sementara enam lainnya berhasil melarikan diri,” ujar Yusuf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement