Sabtu 01 Mar 2025 03:17 WIB

Erick Thohir Bantah Spekulasi Timnas Bahrain Minta Gunakan Rantis

Indonesia akan menjamu Bahrain pada 25 Maret.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kedua kanan) dan Waketum PSSI Zainudin Amali (kanan) mengikuti kegiatan Doa Bersama untuk Garuda di Ringroad Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/2/2025). Doa bersama tersebut sebagai bentuk dukungan bagi timnas Indonesia menjelang laga besar Kualifikasi Piala Dunia 2026. serta memperkuat semangat persatuan dan nasionalisme di kalangan masyarakat dan mengajak para suporter untuk mendukung timnas secara sportif dan damai.
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kedua kanan) dan Waketum PSSI Zainudin Amali (kanan) mengikuti kegiatan Doa Bersama untuk Garuda di Ringroad Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/2/2025). Doa bersama tersebut sebagai bentuk dukungan bagi timnas Indonesia menjelang laga besar Kualifikasi Piala Dunia 2026. serta memperkuat semangat persatuan dan nasionalisme di kalangan masyarakat dan mengajak para suporter untuk mendukung timnas secara sportif dan damai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir membantah spekulasi bahwa timnas Bahrain meminta menggunakan kendaraan taktis (rantis) untuk transportasi pada pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada 25 Maret.

“Belum terpikir sampai situ. Memang ada permintaan seperti itu? Saya belum dengar,” kata Erick saat dikonfirmasi para pewarta di sela-sela acara Doa bersama untuk Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Baca Juga

Erick mengatakan, semua ada aturannya. Ia menilai AFC sangat profesional dan sudah melihat Indonesia negara yang baik. "Sudah ada beberapa pertandingan, tidak ada masalah,” lanjut Erick.

Dalam kesempatan itu, Erick pun menyatakan kesiapan panitia untuk menyelenggarakan dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni melawan Bahrain dan China pada 5 Juni.

“Sudah siap. Kita seperti biasa alhamdulillah persiapan yang disiapkan oleh tim kami, waketum, sekjen, semua Exco, dan semua jajaran pengurus. Memang kita sudah punya SOP dan konsep, tinggal kita terus perbaiki,” ujar Erick.

Ia memberi contoh dengan sistem penyelenggaraan pertandingan dan penjualan tiket yang sudah semakin modern, seperti yang terjadi saat melawan Jepang dan Arab Saudi pada November tahun lalu, tingkat kebocoran tiket sudah dapat dipangkas menjadi hanya lima persen dari sebelumnya 17 persen.

“Kembali ini bukan bicara komersial, tapi kita bicara keselamatan karena ketika bocornya besar tentu bisa terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar dia.

Bahrain dianggap menjadi musuh besar bagi timnas Indonesia. Penyebabnya pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dimainkan di Riffa, Bahrain, Oktober tahun lalu, negara Timur Tengah itu mendapat beberapa keuntungan dari keputusan wasit yang memimpin pertandingan.

Hasil pertandingan Bahrain menjamu Indonesia itu berakhir imbang 2-2.

Tim Bahrain juga pernah memiliki pengalaman menggunakan rantis pada 2011. Saat itu, timnas Indonesia kalah 0-2 dari Bahrain pada pertandingan pra-Piala Dunia 2014.

Setelah pertandingan usai, timnas Bahrain diangkut menggunakan rantis ke hotel tempat mereka menginap.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement