Rabu 05 Mar 2025 06:56 WIB

Panduan Aman Puasa Bagi Anak dengan Diabetes Menurut Dokter

Seperti apa tata laksana bagi anak dan remaja dengan diabetes yang ingin berpuasa?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Petugas mengecek kadar gula (ilustrasi). Setidaknya lima hal penting yang dapat diterapkan untuk memastikan anak dan remaja dengan diabetes yang berpuasa tetap sehat.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Petugas mengecek kadar gula (ilustrasi). Setidaknya lima hal penting yang dapat diterapkan untuk memastikan anak dan remaja dengan diabetes yang berpuasa tetap sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bagi anak dan remaja dengan diabetes, menunaikan ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan bisa menjadi tantangan yang cukup berat. Pasalnya, mereka membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga kesehatan dan kestabilan kadar gula darah.

Lantas seperti apa tata laksana bagi anak dan remaja dengan diabetes yang ingin berpuasa? Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi, Harjoedi Adji Tjahjono, mengatakan ada setidaknya lima hal penting yang dapat diterapkan untuk memastikan anak dan remaja dengan diabetes yang berpuasa tetap sehat. Berikut tata laksananya menurut dokter Harjoedi:

Baca Juga

1. Insulin

Meskipun sedang berpuasa, pemberian insulin tetap harus dilakukan. Akan tetapi, dosis dan regimen mungkin perlu disesuaikan untuk menjaga kadar gula darah anak tetap stabil sepanjang hari.

2. Pola makan seimbang

Dokter Harjoedi mengatakan pola makan seimbang selama menjalankan ibadah puasa pada Ramadhan sangat penting bagi anak dan remaja dengan diabetes. Pada saat berbuka, sebaiknya hindari makanan kaya karbohidrat kompleks karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat.

Ketika sahur, disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks agar energi bisa lebih bertahan lama. “Pastikan juga anak minum cukup air sesuai yang direkomendasikan untuk mencegah dehidrasi saat berpuasa,” kata dr Harjoedi dalam diskusi media IDAI yang digelar secara daring, Selasa (4/3/2025).

3. Pemantauan gula darah

Bagi anak dan remaja dengan diabetes yang berpuasa gula darahnya harus dipantau secara rutin. Menurut dr Harjoedi, jika kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL atau melonjak di atas 300 mg/dL (atau 250 mg/dL dengan keton positif), puasa harus segera dibatalkan untuk menghindari risiko komplikasi serius.

4. Aktivitas fisik

Menurut dr Harjoedi, anak dan remaja dengan diabetes yang berpuasa dapat beraktivitas seperti biasa. Akan tetapi, disarankan untuk menghindari olahraga berat yang dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis.

5. Edukasi

Dokter Harjoedi menegaskan edukasi sangat penting untuk memastikan orang tua dan anak memahami bagaimana tatalaksana berpuasa bagi anak dengan diabetes. Ia menjelaskan bahwa orang tua dan anak perlu memahami tanda-tanda bahaya serta menangani kondisi darurat.

“Pemantauan gula darah di rumah harus dilakukan secara rutin, dan rencana puasa harus dibuat secara individual berdasarkan kondisi anak,” kata dia.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement