REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membentang di lahan seluas 4.000 hektare dan menjadi pusat aktivitas sekitar 100 ribu karyawan pada siang dan malam hari. Tahun 2015, satu titik cahaya Islam mulai menyala di Kawasan Industri IMIP yang terletak di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah tersebut.

Ditandai dengan berdirinya sebuah masjid bernama An-Najmi yang artinya 'bintang', cahaya Islam mulai berpijar di tengah Kawasan Industri IMIP. Beberapa tahun kemudian, puluhan titik cahaya Islam semakin tersebar di 4.000 hektare kawasan industri.

Tidak sedikit tenaga kerja asing dari China yang tersentuh ajaran Islam, kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi jamaah masjid yang tersebar di Kawasan Industri IMIP.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) IMIP Djoko Suprapto menceritakan awal mula penyebaran dakwah dan tumbuh jadi puluhan masjid di Kawasan Industri IMIP.

Djoko mengatakan setiap perusahaan di Kawasan Industri IMIP memiliki banyak karyawan, di antara mereka ada banyak Muslim dan sebagian non-Muslim. Untuk membantu karyawan lebih fokus terhadap pekerjaan mereka, pihak perusahaan perlu menyediakan sarana dan prasarana untuk ibadah. Bagi umat Islam ibadah adalah suatu keutuhan bagi Muslim yang taat.

"Karena mayoritas di sini (kawasan industri IMIP) Muslim, maka didirikan masjid dan pengurusnya. Awalnya dibentuk dewan kemakmuran masjid, DKM kecil-kecilan saja," kata Djoko saat berbincang dengan Republika, Selasa (29/7/2025).

Pada 2015, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kawasan industri IMIP. Djoko mengatakan IMIP akan berkembang ke depan karena jumlah karyawan semakin banyak sehingga kebutuhan akan rumah ibadah pun semakin nyata. Alasan inilah yang mengawali didirikannya masjid-masjid dan mushala-mushala di kawasan IMIP.

Ikuti Whatsapp Channel Republika