Rabu 05 Mar 2025 14:35 WIB

Warga Pengadegan Jaksel Sebut Alat Peringatan Dini Banjir Kali Ini tak Berfungsi

Pada 2020, alat peringatan dini berupa toa di kantor kelurahan berfungsi dengan baik.

Warga terdampak banjir saat berbuka puasa di selasar ruko di Pejaten Timur, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Sejumlah warga terpaksa berbuka puasa di tengah kondisi rumahnya yang terendam banjir. Sebagian warga memanfaatkan selasar toko  di kawasan tersebut sebagai tempat mengungsi sementara sambil menunggu air surut. Warga berharap adanya bantuan dari pemerintah berupa tenda yang layak untuk tempat pengungsian bagi korban terdampak hingga kebutuhan pokok lainnya.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga terdampak banjir saat berbuka puasa di selasar ruko di Pejaten Timur, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Sejumlah warga terpaksa berbuka puasa di tengah kondisi rumahnya yang terendam banjir. Sebagian warga memanfaatkan selasar toko di kawasan tersebut sebagai tempat mengungsi sementara sambil menunggu air surut. Warga berharap adanya bantuan dari pemerintah berupa tenda yang layak untuk tempat pengungsian bagi korban terdampak hingga kebutuhan pokok lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga di Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan mengakui tak ada alat peringatan dini banjir sebagai antisipasi bencana. Padahal, menurut warga, pada 2020, alat peringatan dini berupa toa yang di pasang di Kantor Kelurahan Pengadegan berfungsi dengan baik.

"Tak ada peringatan dini, informasi cuma dari pak RT," kata warga RT 07/RW01 bernama Kartini saat ditemui di lokasi banjir Pengadegan Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Baca Juga

Kartini menceritakan, pada 2020 dia beserta keluarga yang sudah tinggal selama 10 tahun di sana sudah terbiasa berkemas usai adanya informasi banjir yang diumumkan lewat toa. "Tahun 2020 ada alatnya, kita bisa langsung ngungsi," ujarnya.

Oleh karena itu, Kartini menyarankan sebaiknya peringatan dini banjir kembali diterapkan atau bisa juga informasi perkiraan banjir disebarkan melalui tingkat terkecil seperti RT. Sementara, warga RT06/RW01 bernama Eti mengaku melihat informasi prediksi banjir dari pemberitaan televisi maupun media sosial.

"Udah tahu akan banjir. Karena infonya Senin kemarin udah siaga satu di Bogor. Jadi, siap-siap aja," ujar Ety.

Ety berkali-kali memastikan apakah benar informasi tersebut hingga akhirnya benar terjadi. Dia menambahkan banjir mulai masuk ke rumahnya pada Selasa (4/3/2025) pagi pukul 08.00 WIB. Keluarganya sempat mengungsi di rumah tetangga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat pada Rabu hingga pukul 13.00 WIB, ada empat rukun tetangga (RT) di Pengadegan, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 150 sentimeter (cm) karena meluapnya air Kali Ciliwung.

Sebelumnya, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan menerima laporan alat peringatan dini banjir di Pengadegan, Jakarta Selatan rusak dan tidak berfungsi. August mengkritik ketidakmampuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memastikan alatnya berfungsi secara optimal.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement