Selasa 11 Mar 2025 14:53 WIB

Dedi Mulyadi Minta Warga Jakarta tak Bangun Vila di Puncak, Pramono: Saya Setuju

Pramono meminta tak hanya warga Jakarta saja yang diminta tak bangun vila di puncak.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025).
Foto: BPBD DKI
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung setuju dengan permintaan Gubernur Jawa Barat (Jabar) agar warga Jakarta tidak lagi membangun vila di kawasan Puncak, Bogor. Pasalnya, dampak dari pembangunan vila itu juga akan dirasakan oleh Jakarta.

"Saya termasuk yang setuju kalau memang dilakukan pembatasan untuk membangun vila-vila di Puncak. Siapapun itu yang akan membangun, bukan hanya warga Jakarta, warga dari manapun harus dibatasi," kata dia, Selasa (11/3/2025).

Baca Juga

Ia menjelaskan, dalam kasus banjir yang terjadi dalam beberapa waktu lalu, hujan dengan intensitas tinggi tidak terjadi di atas Danau Ciawi dan Sukamahi. Menurut dia, hujan justru terjadi di bawahnya, yang notabene merupakan area publik yang dijadikan vila, penginapan, dan sebagainya.

"Memang saya termasuk yang akan memberikan dukungan kepada Bapak Gubernur Jawa Barat untuk membatasi vila-vila yang ada di Puncak atau dimanapun yang dibangun baru-baru," ujar Pramono.

Ia menjelaskan, pembatasan itu dapat dilakukan dengan mendata pajak bumi dan bangunan (PBB) warga Jakarta. Pasalnya, warga Jakarta yang memiliki vila di kawasan Puncak pasti tercatat dalam data PBB-nya.

"Misalnya kan ada PBB, kalau dia punya vila ini kan menjadi tambahan dari PBB baru. Nah yang begitu-begitu akan kita terapkan," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement