Selasa 11 Mar 2025 15:48 WIB

Kisah Sukses Cokelat Ndalem Bukti Keberpihakan BRI pada UMKM

BRI percaya UMKM seperti Cokelat Ndalem memiliki potensi besar berkembang lebih jauh.

BRI meyakini UMKM seperti Cokelat Ndalem punya potensi besar untuk berkembang lebih jauh, bisa dilakukan melalui permodalan dan pendampingan yang tepat.
Foto: BRI
BRI meyakini UMKM seperti Cokelat Ndalem punya potensi besar untuk berkembang lebih jauh, bisa dilakukan melalui permodalan dan pendampingan yang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsistensi dalam inovasi dan ketahanan menghadapi tantangan menjadikan Cokelat Ndalem sebagai salah satu UMKM unggulan di industri cokelat lokal. Berawal dari kecintaan pada cokelat, fokus utama mereka adalah memahami pasar dan memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan selera konsumen.

“Fasilitas termahal adalah mesin cetakan. Kami mengalokasikan biaya sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta hanya untuk cetakan sebelum akhirnya mulai berjualan,” ujar Meika Hazim pemilik Cokelat Ndalem saat berbagi pengalaman dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025.

Seiring berjalannya waktu, bisnis ini terus berkembang. Dengan strategi yang tepat, Cokelat Ndalem mampu mencapai titik impas sejak tahun pertama. Namun, pandemi Covid-19 sempat menghambat laju pertumbuhan bisnis mereka.

“Setelah pandemi, kami kembali berproduksi secara bertahap dan mempertahankan kualitas produk untuk menjaga kepercayaan pelanggan,” katanya dalam keterangan yang diterima Selasa (11/3/2025).

Saat ini, Cokelat Ndalem menawarkan berbagai varian rasa, dengan milk chocolate sebagai produk paling diminati. Selain itu, inovasi terus dilakukan, termasuk menghadirkan varian cokelat kopi dengan bahan baku kopi dari Papua, Wamena, dan Yogyakarta.

Cokelat Ndalem juga merilis produk mirip Pocky untuk memenuhi selera konsumen yang kurang menyukai rasa cokelat terlalu manis.

Pelanggan Cokelat Ndalem kini tersebar di berbagai kota besar, terutama Jakarta dan telah merambah pasar internasional seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Australia. Perjalanan bisnis ini tidak terlepas dari strategi adaptasi, inovasi, kolaborasi, dan konsistensi dalam menjalankan usaha.

“Inovasi tak selalu berarti menciptakan produk baru, bisa berupa penyesuaian agar produk yang ada lebih sesuai kebutuhan pasar. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak jadi kunci memperluas jangkauan dan memperkuat bisnis,” jelas pemilik Cokelat Ndalem.

Terkait hal tersebut, Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI Amam Sukriyanto turut mengapresiasi perjuangan dan inovasi yang dilakukan Cokelat Ndalem.

“Kami di BRI percaya UMKM seperti Cokelat Ndalem memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh. Melalui dukungan permodalan dan pendampingan yang tepat, UMKM dapat semakin berdaya dan mampu bersaing di pasar global,’’ ujar Amam.

Ia menegaskan, Sebagian bagian dari komitmen mendukung UMKM, BRI terus memberikan akses pembiayaan serta pemberdayaan bagi pengusaha UMKM guna mendorong UMKM naik kelas, termasuk Cokelat Ndalem.

Melalui inisiatif seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), AgenBRILink, dan berbagai program digitalisasi seperti LinkUMKM dan Rumah BUMN, BRI secara konsisten mendorong UMKM untuk naik kelas dan dapat menembus pasar global.

“BRI percaya UMKM memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan dukungan finansial dan ekosistem yang kuat, UMKM seperti Cokelat Ndalem dapat terus berkembang, berinovasi, dan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan”, pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement