Rabu 12 Mar 2025 14:37 WIB

Fenomena Hujan Es Terjadi di DIY, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Fenomena hujan es terjadi di sejumlah titik di DIY pada Selasa (11/3/2025).

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Mas Alamil Huda
Hujan es melanda DIY, Selasa (11/3/2025).
Foto: Dok Republika
Hujan es melanda DIY, Selasa (11/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Fenomena hujan es terjadi di sejumlah titik di DIY pada Selasa (11/3/2025) kemarin sore. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi menjelaskan ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena ini.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, faktor terbentuknya hujan es dikarenakan suhu udara yang rendah dan kelembaban udara yang tinggi.

Baca Juga

“Teori nukleasi menjelaskan bahwa kristal es terbentuk di sekitar inti yang berupa partikel-partikel kecil di atmosfer, pertumbuhan kristal es berkembang menjadi lebih besar dan jatuh,” kata Warjono kepada Republika, Rabu (12/3/2025).

Warjono menjelaskan, hujan es tersebut merupakan fenomena cuaca yang terjadi ketika kristal es yang terbentuk di atmosfer jatuh bebas, dan sedikit mengalami gesekan atau benturan sesamanya ke permukaan bumi.

“Kristal es terbentuk di atmosfer ketika udara yang lembab dan dingin naik ke ketinggian yang lebih tinggi,” ucapnya.

Puncak awan hingga 15 kilometer, lanjutnya, pada ketinggian tersebut suhu udara lebih rendah dengan terpantau satelit -72,5 hingga -76 derajat Celcius. Hal ini menjadikan kristal es terbentuk, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar.

“Proses ini terjadi karena kristal es tersebut terus-menerus mendapat pasokan air yang lembab dari udara sekitarnya. Setelah mencapai berat yang cukup, maka kristal es tersebut akan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan es,” ungkap Warjono.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement