Rabu 12 Mar 2025 05:24 WIB

Berenang saat Puasa di Bulan Ramadhan, Bolehkah?

Ada fatwa tentang hukum berenang di bulan puasa Ramadhan.

Berenang di bulan puasa Ramadhan (ilustrasi)
Foto: VOA
Berenang di bulan puasa Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketika melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, seorang Muslim harus menghindari apa pun yang masuk ke dalam rongga agar tidak membatalkan puasanya. Namun, bagaimana jika seorang Muslim berenang saat puasa, bolehkah?

Dikutip dari buku Ramadhan Bersama Keluarga oleh Muhammad Abduh Tuasikal, berikut penjelasan hukum berenang saat puasa:

Baca Juga

• Jika orang yang berenang punya sangkaan kuat bahwa air tidak akan sampai ke al-jauf (rongga) dari lubang mulut, hidung, atau telinga, maka tidaklah masalah berenang pada siang hari bulan Ramadhan karena tidak adanya larangan mengenai hal tersebut. Itulah yang dimaksud dengan fatwa makruhnya berenang saat berpuasa oleh ulama Syafiiyah karena khawatir masuknya air.

• Namun, jika air masuk ke dalam jauf (rongga) karena cara yang salah ketika berenang, puasanya batal, ia harus menahan diri pada sisa hari, dan puasanya harus diqadha’ bakda Ramadhan.

• Jika ada sangkaan kuat, air bisa masuk ke kerongkongan karena sebab berenang, maka jangan sampai ia membuat puasanya batal, karena jika melakukannya dan air masuk, puasanya batal, ia punya kewajiban qadha’ dan bertobat. (Fatwa Lajnah Al-Ifta)

Adapun Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Alquran dan kitab suci lainnya yang Allah turunkan. Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Karena itu, kita semangat melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, sedangkan maksiat berkurang.

Ada malam penuh kemuliaan di bulan Ramadhan, yaitu lailatul qadar. Ibadah di dalamnya lebih baik daripada ibadah pada seribu bulan lainnya.

sumber : Dok Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement