Jumat 28 Mar 2025 15:32 WIB

Penting Buat Penikmat Kuliner Tradisional, Kawasan ini Jadi Sentra Kuliner Pecel

Pecel merupakan makanan khas yang diminati banyak orang Indonesia.

Pecel Madiun
Foto: Republika/Desy Susilawati
Pecel Madiun

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Banyak orang Indonesia menikmati kuliner aneka sayur yang disiram bumbu kacang, yaitu pecel. Tak hanya di Jawa, makanan khas Indonesia ini juga diminati banyak orang di kawasan lain, karena perpaduan rasa gurih, pedas, dan sayuran segar.

Kini para pemudik tak perlu khawatir akan kesulitan mendapatkan pecel yang lezat, sebab daerah satu ini menyiapkan sentra pecel. 

Baca Juga

Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menjadikan Jalan Cokroaminoto sebagai kawasan atau sentra wisata kuliner pecel yang telah dikenal sebagai makanan khas Kota Madiun.

Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Jumat, mengatakan untuk mewujudkannya Pemkot Madiun akan menyeragamkan kuliner yang dijual di kawasan Cokroaminoto khusus untuk PKL atau warung pecel.

Penguatan ikon dengan menjadikan Jalan Cokroaminoto khusus pedagang pecel tersebut bertujuan memudahkan wisatawan maupun pemudik untuk menemukan makanan khas Madiun Kota Pendekar.

"Lebaran nanti Kota Madiun banyak pengunjung. Kalau yang jualan di Cokroaminoto itu pecel semua maka tidak akan kehabisan," ujarnya.

Meski begitu, Pemkot Madiun tetap memperhatikan pedagang berjualan selain pecel untuk direlokasi dengan memberikan tempat yang nyaman. Pihaknya berharap para PKL mendukung upaya pemkot.

"Kalau tempatnya nyaman, pengunjung juga senang. Parkir tertata rapi dan bebas gangguan. Jadi bisa makan dengan tenang," kata dia.

Kepala Satpol PP Kota Madiun Sunardi Nurcahyono mengatakan sesuai pendataan ada belasan pelaku usaha jualan pecel dan sekitar 11 PKL non pecel di kawasan Jalan Cokroaminoto.

Para PKL non pecel tersebut akan dipindahkan ke kawasan sekitar, yakni di Jalan Kutai dan Jalan Batanghari.

"Masing-masing pedagang sudah mengukur kebutuhannya. Hari Kamis (27/3), semua sudah menempati lokasi yang baru," kata Sunardi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement