Kamis 10 Apr 2025 19:24 WIB

Keluarga Korban Pemerkosaan Dokter Residen PPDS Kecewa Perlakuan RSHS Bandung

Korban menerima perlakuan kasar dari petugas keamanan yang mengolok-olok

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Polda Jawa Barat merilis tersangka PAP dokter residen PPDS yang memerkosa keluarga pasien di lantai 7 RSHS Bandung, Rabu (9/4/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan
Polda Jawa Barat merilis tersangka PAP dokter residen PPDS yang memerkosa keluarga pasien di lantai 7 RSHS Bandung, Rabu (9/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Keluarga dari FH (21 tahun) korban pemerkosaan oleh Priguna Anugerah Pratama (31 tahun) dokter residen PPDS di RSHS Bandung kecewa dengan perlakuan manajemen rumah sakit. Mereka mengatakan korban menerima perlakuan kasar dari petugas keamanan yang mengolok-olok dan tidak adanya permintaan maaf atau belasungkawa dari manajemen.

"Secara umum sampai saat ini dari pihak rumah sakit belum ada pernyataan belasungkawa dari ayah saya, pernyataan maaf terhadap adik saya sebagai korban," ujar Kakak Ipar Korban A kepada wartawan melalui sambungan telepon saat berkomunikasi dengan kuasa hukum pelaku di Bandung, Kamis (10/4/2025).

Baca Juga

Ia mengoreksi rumah sakit untuk memperbaiki kinerja karyawan dan dapat terkontrol dengan baik oleh manajemen. Dengan begitu, diharapkan kasus yang menimpa adiknya tidak terulang terjadi kepada orang lain.

A melanjutkan adiknya mendapatkan perlakuan kasar dari salah seorang petugas keamanan yang mengolok-ngoloknya. Padahal, korban dan keluarga tengah berkabung karena ayahnya meninggal dunia.

"Mohon maaf pihak rumah sakit ini satu bentuk koreksi besar untuk rumah sakit, pascakejadian masih ada tindakan pihak keamanan yang belum mencerminkan pihak keamanan terlepas itu oknum atau bukan. Keluarga masih berkabung," kata dia.

Menurutnya, ayah korban dirawat di RSHS Bandung pada tanggal 16 Maret hingga direkomendasikan untuk menjalani operasi pada tanggal 18 Maret. Pada saat tanggal itu, A menyebut adiknya diperkosa oleh dokter residen tersebut. "Tanggal 19 dilakukan operasi oleh rumah sakit berjalan lancar, karena kondisi bapak semakin menurun akhirnya meninggal," kata dia.

Sebelumnya, aksi pemerkosaan yang dilakukan dokter residen PPDS Unpad di Gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung kepada FH terjadi pada tanggal 18 Maret. Modus pelaku meminta korban untuk melakukan transfusi darah dengan cara dibius hingga aksi tersebut dilakukan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement