Jumat 18 Apr 2025 12:25 WIB

BMKG Masyarakat Wajib Mengenali Potensi dan Ancaman Gempa di Sumbar, Begini Sebarannya

Warga Sumbar wajib mengetahui potensi bencana dan pemerontah harus mendampingi.

Siswa mengikuti simulasi bencana (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Siswa mengikuti simulasi bencana (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menekankan pentingnya masyarakat untuk mengetahui dan mengenali potensi ancaman gempa bumi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Tidak hanya itu, Provinsi Sumbar juga dilalui oleh lima segmen yaitu Barumun, Angkola, Sianok, Sumani dan Suliti dengan potensi ancaman gempa magnitudo 6 hingga 7,4.

"Kita hidup dalam zona tektonik aktif yakni zona Subduksi, Megathrust dan zona Patahan Sumatera," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi di Padang, Jumat (18/4/2025).

Baca Juga

Berdasarkan kajian BMKG masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir pantai barat Sumatera seperti Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan hingga Kabupaten Kepulauan Mentawai, ancaman terbesar yang mesti dimitigasi ialah patahan Megathrust. Aktivitas tektonik ini diperkirakan bisa menciptakan gempa magnitudo 8,9 yang disertai gelombang tsunami.

Sementara, untuk masyarakat di Kota Padang Panjang, Kabupaten Pasaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan dan sekitarnya potensi yang wajib diwaspadai ialah gempa-gempa kembar seperti yang terjadi pada tahun 1926, 1943 dan 2007 akibat aktivitas Sumatera Fault System atau Patahan Semangko.

"Artinya, masyarakat wajib tahu potensi bencana ini dan pemerintah berkewajiban mendampingi dengan cara menyosialisasikan dan membangun kapasitas kesiapan mitigasi masyarakat," kata Suaidi.

BMKG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan persiapan mitigasi kepada masyarakat salah satunya membangun desa tangguh bencana atau Destana.

Kemudian, Kementerian Sosial juga membangun desa tangguh bencana atau Tagana yang diharapkan memberikan penyadartahuan kepada masyarakat pentingnya menyiapkan diri terhadap potensi ancaman bencana alam.

BMKG bersama pihak terkait lainnya juga menguatkan kapasitas masyarakat pesisir lewat program masyarakat siaga tsunami. Program ini sendiri mengacu pada agenda besar United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) dalam memitigasi dampak bencana alam terutama gelombang tsunami.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement