Selasa 22 Apr 2025 15:04 WIB

Ketinggalan dari Vietnam, Indonesia Diminta Tancap Gas Deregulasi

Berdasarkan data 2024, ekspor Vietnam menembus 405 miliar dolar AS.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Pemerintah didesak segera mempercepat deregulasi secara menyeluruh untuk mengejar ketertinggalan dari Vietnam dalam menarik investasi asing. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pemerintah didesak segera mempercepat deregulasi secara menyeluruh untuk mengejar ketertinggalan dari Vietnam dalam menarik investasi asing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah didesak segera mempercepat deregulasi secara menyeluruh untuk mengejar ketertinggalan dari Vietnam dalam menarik investasi asing. Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut telah memberi dukungan penuh atas agenda reformasi tersebut.

“Outcome deregulasi juga bukan sekadar penyederhanaan peraturan, tetapi berupa aksi nyata perbaikan di lapangan, dengan progres yang dipantau secara periodik,” kata Ekonom Paramadina, Wijayanto Samirin dalam keterangan, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga

Ia menekankan pentingnya menjadikan Vietnam sebagai tolok ukur karena negara tersebut berhasil mencatat pertumbuhan ekspor dan investasi yang signifikan dalam dua dekade terakhir. “Saat ini kita belum terlambat. Vietnam masih bisa kita kejar. Trump Trade War ini harus kita jadikan momentum perbaikan,” tegasnya.

Berdasarkan data 2024, ekspor Vietnam menembus 405 miliar dolar AS atau hampir dua kali lipat lebih tinggi dari ekspor Indonesia. Selain itu, Vietnam kini menjadi tujuan utama investor Jepang, menggeser posisi Indonesia.

Wijayanto menilai kegagalan Indonesia menjaga komitmen investasi LG senilai Rp 130 triliun adalah pukulan telak yang harus menjadi alarm serius. “Sudah pasti ini akan jadi pembicaraan di kalangan investor global,” ujarnya.

Ia pun mendorong perbaikan menyeluruh mulai dari menghentikan premanisme industri, kepastian hukum ketenagakerjaan, hingga pembenahan perizinan, lahan, dan insentif perpajakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement