Selasa 29 Apr 2025 16:35 WIB

Kemenkes Siapkan 1.044 Petugas Antisipasi Kesehatan Jamaah pada Puncak Haji

Masa-masa rentan gangguan kesehatan jamaah terjadi menjelang akhir ibadah haji.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief saat pelepasan dan pemberangkatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ke Tanah Suci di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Foto: MCH 2025
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief saat pelepasan dan pemberangkatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ke Tanah Suci di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (28/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyiapkan langkah proaktif dalam mengantisipasi potensi risiko kesehatan yang dihadapi jamaah haji Indonesia pada musim haji tahun ini. Sebanyak 1.044 petugas tenaga kesehatan (nakes) disiagakan secara khusus untuk fokus pada puncak rangkaian ibadah haji di Arab Saudi, sebuah periode yang dinilai sebagai masa kritis dan paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan masa-masa kritis yang rentan terhadap gangguan kesehatan jamaah terjadi menjelang akhir ibadah haji, seperti saat wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan pelaksanaan lempar jumrah di Mina. "Di awal-awal biasanya relatif aman. Tapi saat fisik jamaah sudah mulai kelelahan dan aktivitas fisik tinggi, seperti di Arafah dan saat lempar jumrah, risiko kesehatan meningkat. Karena itu, tenaga kesehatan kita tempatkan lebih banyak di fase-fase akhir itu," ujar Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI yang digelar secara daring di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Baca Juga

Para petugas tenaga kesehatan ini akan mendampingi jamaah calon haji bersama dengan 330 petugas haji daerah (PHD) untuk setiap kelompok terbang (kloter) dari berbagai provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua. Menkes memastikan sebagaimana laporan dari Kementerian Agama, seluruh layanan bagi jamaah calon haji Indonesia di Tanah Suci telah siap, seiring dengan semakin dekatnya waktu operasional keberangkatan.

Adapun keberangkatan gelombang pertama calon jamaah haji Indonesia dijadwalkan pada 2 Mei 2025. Pada tahun ini, Indonesia mendapat kuota sebesar 221.000 orang, yang terdiri atas 203.320 calon haji reguler dan 17.680 calon haji khusus. Menurut Menkes, langkah antisipatif ini merupakan bagian dari upaya sistematis pemerintah dalam menekan angka kematian dan kejadian darurat medis selama musim haji, menyusul sorotan dari otoritas Arab Saudi terkait tingginya kematian jamaah Indonesia dalam beberapa musim haji terakhir, khususnya pada 2022-2023.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement