Ahad 04 May 2025 15:09 WIB

Siswa 'Nakal' di Bandung Barat akan Digembleng Dibarak Militer, Ini Tujuannya

Pendidikan di barak militer ini bertujuan agar siswa tak terjebak perilaku negatif

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Asep Dendih.
Foto: Dok Republika
Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Asep Dendih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi yang mengirimkan "anak nakal" ke barak militer dipastikan diterapkan untuk siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tujuannya, untuk membentuk dan mendidik karakter anak menjadi lebih baik dan disiplin di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Asep Dendih mengatakan, pihaknya sudah bersepakat dengan Kodim 0609 dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memulai program tersebut. Kesepakatan itu dituangkan dalam Momerendum of Understanding (MoU).

Baca Juga

"Kami mengadakan MoU dengan TNI terkait siswa nakal dikirim ke barak. Tapi untuk pelaksanaannya, kami berembuk dulu dengan Kadisdik se-Jawa Barat," ujar Asep Dendih saat dikonfirmasi, Ahad (4/5).

Menurut Asep, pihaknya sedang mengklasifikasi batasan kenakalan siswa yang bisa mengantarkan mereka menjalani pendidikan di lingkungan militer. Namun utamanya berkaitan dengan keterlibatan mereka di geng motor.

"Nanti kita kaji dulu, apakah yang tawuran, terlibat judi online, kemudian kenakalan remaja biasa. Tapi tentunya salah satu yang pasti masuk itu kalau terlibat geng motor," kata Asep.

Asep mengatakan, pendidikan di barak militer ini tujuan utamanya untuk mengantipasi agar siswa tidak sampai terjebak ke dalam prilaku yang negatif. "Sekolahnya tetap saja, tidak dikeluarkan tapi pembinaan disiplin saja. Di Bandung Barat ini preventif untuk mengantisipasi, kita wadahi dengan pembinaan kedisiplinan melalui barak tersebut," kata dia.

Asep Dendih melanjutkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada orang tua dan sekolah mengenai pendidikan di barak militer ini. Tercatat ada 635 Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta serta 189 Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta di Bandung Barat.

"Sampai hari ini belum (ada siswa nakal dikirim ke barak) karena baru MoU, baru mau tahap sosialisasi kepada selolah, orang tua, komite. Barangkali ini salah satu upaya dalam pendidikan karakter untuk para siswa," kata Asep Dendih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Yuk pilih satu aja! Yang mana ya aplikasi mobile banking syariah terbaik menurut kamu?

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement