Senin 19 May 2025 17:12 WIB

Jelang Aksi Ojol, Menhub Minta Aplikator Bangun Komunikasi Sehat dengan Mitra

Menhub tegaskan pentingnya ekosistem transportasi daring yang seimbang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan menghormati rencana para mitra pengemudi ojek daring (ojol) untuk menyampaikan aspirasi dalam aksi yang direncanakan pada Selasa (20/5/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan menghormati rencana para mitra pengemudi ojek daring (ojol) untuk menyampaikan aspirasi dalam aksi yang direncanakan pada Selasa (20/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan menghormati rencana para mitra pengemudi ojek daring (ojol) untuk menyampaikan aspirasi dalam aksi yang direncanakan pada Selasa (20/5/2025). Ia berharap aspirasi tersebut disampaikan secara langsung kepada perusahaan aplikator.

"Saya tentunya tidak bisa melarang. Silakan sampaikan aspirasinya, tapi saya berharap aspirasi itu mestinya disampaikan langsung kepada para aplikator," ujar Dudy dalam konferensi pers mengenai layanan transportasi berbasis aplikasi di Aroem Resto dan Cafe, Jakarta, Sabtu (19/5/2025).

Baca Juga

Dudy mendorong agar pihak aplikator membangun komunikasi yang lebih intensif dan terbuka dengan mitra pengemudi. Menurutnya, komunikasi yang baik merupakan kunci untuk menciptakan ekosistem layanan transportasi daring yang sehat dan berkelanjutan.

"Harapan saya ke depan, kita semua bisa berkomunikasi dengan baik. Baik secara internal antara aplikator dan pelanggan, maupun dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan siap menjadi jembatan komunikasi antara aplikator, mitra pengemudi, dan pengguna layanan. Dudy mengimbau agar semua pihak terlibat dalam membangun dialog yang konstruktif.

"Ini sudah menjadi ekosistem, yang harus dijaga agar tetap seimbang dan berkelanjutan. Komunikasi tidak boleh hanya satu arah, semua pihak harus dilibatkan: aplikator, pengemudi, maupun pelanggan," tegas Dudy.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement