Selasa 20 May 2025 16:36 WIB

Gubernur Lemhannas Ikut Sentil Kebijakan Siswa Nakal Masuk Barak Militer

Pendidikan militer ini orang-orang yang terbaik, jangan terstigma nakal masuk barak.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily di Gedung Pancagatra Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily di Gedung Pancagatra Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily ikut menyoroti kebijakan para siswa nakal dimasukkan ke barak militer. Kebijakan itu dibuat oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi yang memasukkan ratusan siswa mengikuti pendidikan disiplin di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Kabupaten Bandung.

"Kami terus terang saja tidak memiliki kajian khusus terkait dengan kerja sama Pemprov Jabar dengan mengirimkan namanya anak-anak (nakal) ke barak militer. Tapi kami berpandangan bahwa pendidikan terhadap anak tentu harus sesuai dengan proses perkembangan pertumbuhan anak," ucap Ace usai peringatan HUT Ke-60 Lemhannas di Gedung Pancagatra Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga

Menurut Ace, proses pendidikan itu harus mempertimbangkan, pertama, aspek emosional, kemudian aspek intelektual. Tidak ketinggalan, aspek spiritual dari anak juga harus menjadi pertimbangan.

"Seorang anak pasti dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan sosial, lingkungan keluarga maupun lingkungan hak asuh yang diberikan oleh orang tuanya . Karena itu penanganan terhadap anak tentu harus dilihat dalam perspektif yang komprehensif, tidak hanya ditekankan kepada aspek misalnya fisik saja," ujar politikus Partai Golkar tersebut.

Ace mengingatkan, pendidikan anak harus dilihat dengan penanganan dari hulu sampai hilir. Dia menerangkan, anak-anak itu terbentuk karakternya, salah satunya dari proses pendidikan yang selama ini terbentuk, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun sosialnya.

"Karena itu, kalau kita ingin misalnya menyelesaikan berbagai persoalan terkait dengan anak yang dinilai mengalami penyempangan perilaku. Saya kira harus dilihat akar persoalannya. Tidak semua bisa diselesaikan itu secara dalam tanda kutip pendidikan militer," kata Ace.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement