Rabu 21 May 2025 19:52 WIB

Ada Wacana Legalisasi Kasino, Senator: Tolak Uang Haram Judi Jadi Pemasukan Negara

Segala bentuk perjudian pada dasarnya akan merusak moral masyarakat.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Resor kasino MGM Grand Macau ditutup di Makau, Senin, 11 Juli 2022.
Foto: AP Photo/Kong
Resor kasino MGM Grand Macau ditutup di Makau, Senin, 11 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dailami Firdaus tegas menolak adanya usulan melegalkan judi luring atau offline menjadi salah satu sumber pendapatan penghasilan negara. Hal itu diungkapkan untuk menyikapi wacana legalisasi kasino yang belakangan menjadi polemik.

Dailami menegaskan, segala bentuk perjudian pada dasarnya akan merusak moral masyarakat. Pasalnya, hal itu dapat menjerumuskan para pelakunya dalam kesengsaraan di balik mimpi atau harapan kekayaan semu dari judi. "Saya tegas menolak uang haram dari judi menjadi salah satu sumber penghasilan negara," kata dia melalui keterangannya, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga

Menurut pimpinan Komite III DPD itu, Indonesia memiliki berbagai potensi sumber penghasilan negara yang belum digarap secara optimal. Ia mencontohkan, potensi sumber daya dan keindahan alam Indonesia lebih penting untuk dikembangkan, alih-alih melegalkan judi offline.

"Bila alasannya untuk mendatangkan wisatawan asing agar tertarik berlibur ke Indonesia, maka solusinya perbaiki fasilitas destinasi wisata dan berikan serta perlihatkan kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah," ujar dia.

Senator dari Jakarta itu juga mengungkapkan, wacana melegalkan kasino adalah bentuk kebuntuan dalam mencari sumber pendapatan bagi negara. Alhasil, ada upaya nekat mencampuradukan yang haq dan batil.

"Kami ingin Indonesia tidak menjadi negeri yang dilaknat Allah karena banyak kemungkaran, tapi kami ingin negeri ini mejadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," ujar dia.

Dailami menginginkan agar pemerintah juga lebih serius melakukan penguatan di sektor ekonomi kreatif dengan melibatkan para pemuda. Sebab, menurut dia, masih banyak jalan lain yang lebih positif dan baik untuk menghasilkan sumber pendapatan negara dengan tidak melanggar perintah agama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement