Kamis 22 May 2025 15:27 WIB

PGN-Inpex Sepakat Transaksi LNG dari Lapangan Abadi Masel, Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

PGN dapat pasokan gas dari Masela

Rep: Frederikus Bata/ Red: Intan Pratiwi
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Inpex Masela menandatanganinya Heads of Agreement (HOA) untuk proses transaksi Liquefied Natural Gas (LNG) dari proyek Lapangan Abadi di Blok Masela.
Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Inpex Masela menandatanganinya Heads of Agreement (HOA) untuk proses transaksi Liquefied Natural Gas (LNG) dari proyek Lapangan Abadi di Blok Masela.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Inpex Masela menandatanganinya Heads of Agreement (HOA) untuk proses transaksi Liquefied Natural Gas (LNG) dari proyek Lapangan Abadi di Blok Masela. Penandatanganan HOA LNG dengan INPEX Masela berlangsung dalam forum Indonesian Petroleum Association Convention& Exhibition (IPA Convex) 2025, pada Rabu (21/05/202), disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

PGN sebagai salah satu offtaker diwakili oleh Direktur Utama, Arief S. Handoko. Subholding Gas Pertamina ini mengikuti arahan pemerintah perihal komersialisasi LNG Blok Masela serta aspek-aspek lainnya sesuai dengan ketentuan berlaku. Sebagaimana delapan kerja sama yang sudah lebih dulu ditandatangani PGN, alokasi gas dari Blok Masela juga akan diprioritaskan untuk kebutuhan gas dalam negeri.

Arief menegaskan, pihaknya mengapresiasi pemerintah atas support yang berkesinambungan untuk pemenuhan gas bumi domestik. Terlaksananya HOA dengan Inpex Masela memberikan kepastian pemanfaatan gas dari proyek strategis, Blok Masela. "PGN akan memanfaatkan LNG Blok Masela sebagai pelengkap pasokan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan di domestik. Pasokan gas dari Blok Masela diharapkan dapat semakin memperkuat komitmen PGN untuk terus menyediakan gas bumi bagi pelanggan,” ujarnya, dikutip Kamis (22/5/2025).

Pasokan dari salah satu proyek LNG terbesar di Indonesia, juga memungkinkan untuk mendorong pengembangan infrastruktur untuk membawa gas bumi sampai ke end user. Arief menyebut peran pemerintah dan badan usaha sebagai mitra strategis yang solid akan mendorong manfaat Blok Masela semakin optimal dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional.

"Keberlanjutan pasokan penting dalam rantai pemanfaatan gas bumi di Indonesia, sehingga PGN sebagai Subholding Gas Pertamina aktif untuk meraih segala potensi demi mengamankan kebutuhan energi pelanggan terpenuhi dalam jangka panjang,” tutup Arief.

Dalam keterangan resminya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merasa mendapat dukungan penuh dari pemerintah, dengan ditandatanganinya sejumlah Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dan kerja sama strategis dalam forum Indonesian Petroleum Association Convention& Exhibition (IPA Convex) 2025 ini. Sebelumnya, pada Selasa (20/5/2025), PGN diwakili oleh Direktur Komersial Ratih Esti Prihatini menandatangani sejumlah PJBG, sebagai upaya menjaga keandalan pasokan untuk pelanggan.

PJBG tersebut sebagai berikut:

1. PJBG untuk jargas dengan PGE dengan volume gas bumi sebesar 0,9 BBTUD.

2. PJBG dengan Pertamina EP Jawa Barat dengan volume gas bumi sebesar 12 – 17 BBTUD (ramp up)

3. PJBG dengan MBGI dengan volume gas bumi sebesar 0,35 BBTUD

4. PJBG dengan PHE Ogan Komering dengan volume gas bumi sebesar 3,99 BBTUD

5. Amandemen PJBG dengan PHE North Sumatera Offshore dengan volume gas bumi sebesar 8,48 BBTUD

6. Amandemen PJBG dengan Pertamina EP Medan dengan volume gas bumi sebesar 4,5 – 11 BBTUD.

Selain PJBG, PGN juga menandatangani Heads of Agreement (HOA) dengan Petronas Bukit Panjang untuk meraih potensi pasokan gas bumi hingga 31 BBTUD. HOA ini menjadi awal kerja sama strategis bagi PGN untuk menggali peluang pasokan gas bumi dari sumber yang baru. Kedua belah pihak tentunya akan tetap memperhatikan ketentuan dari pemerintah terkait alokasi yang dapat dimanfaatkan.

"PJBG dan kerja sama yang ditandatangani hari ini bernilai sangat strategis bagi PGN, untuk keberlanjutan pemanfaatan gas bumi domestik. PGN berkomitmen untuk terus menjalankan peran dalam memenuhi kebutuhan energi bangsa, serta selaras dengan program pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Ratih.

Ia mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SKK Migas, BPH Migas dan instansi pemerintah lainnya. Secara terintegrasi, bersama dengan pemerintah, PGN berupaya melakukan langkah-langkah nyata dalam penataan bauran energi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan bersinergi dengan BUMN Energi serta pelaku bisnis lainnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement