Sabtu 24 May 2025 14:04 WIB

BYD Tawarkan Diskon Hingga 30 Persen, Pengamat: Picu Risiko Tingkatkan Perang Harga

BYD telah melakukan pemotongan harga yang besar untuk model seri Dynasty dan Ocean.

BYD Han L EV yang dipamerkan di pameran otomotif Shanghai April 2025.
Foto: cnevpost.com
BYD Han L EV yang dipamerkan di pameran otomotif Shanghai April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-BYD telah mulai menawarkan potongan harga yang besar untuk jajaran model Dynasty dan Ocean. Para analis menilai langkah BYD tersebut meningkatkan risiko perang harga.

Pelanggan yang membeli model bermerek BYD sebelum 30 Juni 2025 di China bisa mendapatkan diskon sekitar 10 persen hingga 30 persen. Hal itu menurut postingan di Weibo produsen nomor mobil listrik di China tersebut.

Baca Juga

Diskon ini terutama mencakup model terjangkau BYD dengan harga di bawah Rp 339 juta, meskipun MPV (kendaraan serba guna) Xia, yang harganya lebih Rp 452 juta juga termasuk.

Seagull dari jajaran Ocean memiliki harga awal untuk waktu terbatas sebesar Rp 124 juta, turun dari harga panduan resmi sebesar Rp 178 juta.

Seri Dynasty Qin Plus DM-i dibanderol mulai dari Rp 142 juta untuk waktu terbatas, turun dari harga panduan resmi sebesar Rp 178 juta.

Diskon ini berlaku untuk model Edisi Mengemudi Cerdas terbaru BYD, bukan untuk model lama seperti sebelumnya.

Harga tersebut tidak termasuk subsidi tukar tambah dari pemerintah, yang berarti harga yang sebenarnya dibayar pembeli akan dikurangi lagi sebesar Rp 33 juta. Diskon harga BYD tersedia di Tiongkok hingga 30 Juni 2025

Tim analis Deutsche Bank Wang Bin mengaitkan diskon harga dengan pertumbuhan cepat dalam inventaris diler dalam catatan riset hari ini.

Dalam empat bulan pertama tahun 2025, inventaris diler BYD meningkat sekitar 150.000 unit, setara dengan penjualan eceran setengah bulan, menurut tim tersebut.

"Menurut pemeriksaan diler kami, inventaris tingkat diler BYD saat ini berada pada 3-4 bulan, kemungkinan level maksimum yang dapat ditanggung diler," tulis Deutsche Bank.

Akibatnya, kata tim tersebut, BYD telah memutuskan untuk meluncurkan lebih banyak promosi guna mengurangi inventaris diler.

Peningkatan inventaris diler sebagian besar disebabkan oleh target penjualan BYD yang ambisius, dengan perusahaan yang bertujuan untuk menjual 5,5 juta kendaraan pada tahun 2025, yang mewakili peningkatan 30 persen dari tahun ke tahun, catat Deutsche Bank.

“Namun, penjualan eceran BYD dalam empat bulan pertama hanya naik 15 persen dari tahun ke tahun,” kata tim tersebut.

Tim tersebut mengaitkan penjualan eceran yang lemah dengan volume pesanan baru yang mengecewakan untuk kampanye mengemudi otonom God's Eye.

Deutsche Bank yakin langkah-langkah diskon harga tambahan BYD dapat menyebabkan persaingan harga lebih lanjut dalam kisaran harga pasar massal dan memicu lebih banyak pesaing untuk mengikutinya.

Misalnya, Dongfeng Motor pekan ini memangkas harga awal sedan eπ 007 dari Rp 298 juta menjadi Rp 271 juta, penurunan sebesar 9 persen, atau sekitar Rp 27 juta, catat Deutsche Bank.

 

sumber : cnevpost.com
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement