REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengumumkan kenaikan tarif parkir di Park & Ride Lebak Bulus, Rabu (4/6/2025). Kenaikan tarif itu dilakukan lantaran PT MRT Jakarta tengah melakukan revitalisasi lokasi parkir Park & Ride.
Rano mengatakan, MRT akan melakukan penataan Park & Ride jangka pendek. Penataan yang dilakukan adalah penambahan jumlah lot parkir dengan fasilitas peneduh atau kanopi, dan penyediaan fasilitas toilet, hingga karcis otomatis dengan sistem pembayaran nontunai.
"Nah, penataan jangka panjang berupa gedung parkir yang disatukan dengan retail dan hunian, tapi mungkin itu masih memerlukan waktu tiga tahun," kata dia di Halte Transjakarta Lebak Bulus, Rabu pagi.
Karena adanya revitalisasi, terdapat perubahan tarif parkir di Park & Ride Lebak. Tarif parkir untuk motor yang semula Rp 2.000 sehari menjadi Rp 2.000 per jam dan maksimal Rp 10 ribu. Sementara tarif parkir mobil yang semula Rp 5.000 per hari menjadi Rp 5.000 per jam dan maksimal Rp 20 ribu.
"Tapi tetap ada lahan parkir flat dengan harga semula. Namun di sebelah barat," kata dia.
Menurut dia, kenaikan tarif parkir itu dilakukan karena proses revitalisasi dilakukan menggunakan dana investasi. Namun, kenaikan tarif itu dilakukan tetap dengan mempertimbangkan harga lahan parkir lainnya di sekitar kawasan Lebak Bulus.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk melakukan manajemen parkir. Menurut dia, manajemen parkir dilakukan sepenuhnya tanpa menggunakan APBD.
Ia menyebutkan, daya tampung Park & Ride Lebak Bulus semula hanya bisa menampung 700 unit sepeda motor dan 200 mobil. Namun, daya tampung itu bertambah menjadi 2.370 motor. Sementara untuk mobil, daya tampungnya bertambah sekitar 50 unit.
"Itu kira-kira kita lengkapi dengan cashless, kanopi, secure parking, insurance, toilet dan lain sebagainya. Mudah-mudahan ini bisa kita menampung dari sisi selatan Jakarta dan non Jakarta masuk ke sini sehingga nanti menggunakan transportasi publik, naik MRT maupun Transjakarta," kata dia.