Kamis 19 Jun 2025 21:48 WIB

Kemendiktisaintek Alokasikan Rp 30 Miliar untuk Program Mahasiswa Berdampak

Unisba menjadi tuan rumah Bimtek Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendiktisaintek, Prof. Apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D, di acara Bimtek Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak di Unisba
Foto: Dok Republika
Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendiktisaintek, Prof. Apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D, di acara Bimtek Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak di Unisba

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Universitas Islam Bandung (Unisba) menjadi tuan rumah kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Program Kosabangsa serta Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak, Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), di Aula Unisba, Kamis (19/6/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dengan Unisba.

Baca Juga

Menurut Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendiktisaintek, Prof. Apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D, tahun ini pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 miliar khusus untuk Program Mahasiswa Berdampak. Alokasi tersebut, menjadi bagian dari penguatan peran mahasiswa sebagai penggerak program pengabdian masyarakat yang relevan dengan Asta Cita dan program nasional. "Seleksi proposal akan dilakukan secara ketat oleh tim independen," ujar Ketut.

Ketut menyampaikan, kegiatan ini bukan hanya bersifat teknis, tetapi juga strategis dalam memperkuat kapasitas dosen dan mahasiswa melalui Program Kosabangsa dan Program Mahasiswa Berdampak.

"Program Kosabangsa adalah salah satu program yang paling berhasil. Sosialisasi telah kami lakukan di NTT, Surabaya, Surakarta, dan kini di Bandung. Kami berharap program ini disambut baik dengan meningkatnya jumlah dan kualitas proposal yang masuk," katanya.

Ketut menjelaskan, program ini bertujuan menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat. Dengan demikian, kampus tidak lagi menjadi menara gading, tetapi hadir nyata sebagai agen perubahan sosial.

Melalui Program Mahasiswa Berdampak, kata dia, mahasiswa diposisikan sebagai subjek perubahan, bukan sekadar objek. “Mereka adalah pemikir, pemimpin, dan penggerak di tengah masyarakat, terutama di era disrupsi saat ini,” katanya.

Sementara menurut Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., peluncuran program ini merupakan tonggak penting dalam memperkuat ekosistem riset dan pengabdian masyarakat yang kolaboratif dan berdampak nyata.

“Program Kosabangsa adalah bentuk transformasi sosial dari bawah. Mahasiswa Berdampak mencerminkan tanggung jawab intelektual mahasiswa sebagai agen perubahan, sekaligus membangun karakter calon pemimpin bangsa,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya mahasiswa untuk tidak hanya menjadi "mahasiswa kupu-kupu", tetapi ikut merespons dinamika dan kebutuhan masyarakat. "Harapannya, Bimtek ini menjadi sarana bagi mahasiswa mengembangkan nalar ilmiah mereka demi kebaikan masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement