Kamis 03 Jul 2025 13:13 WIB

Studi Sebut 13 Kampus di RI Diragukan Integritasnya, Ini Respons Kemenristekdikti

Studi terhadap kampus-kampus di Indonesia digelar Integrity Risk Index.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
 Sekjen Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang.
Foto: Republika.co.id
Sekjen Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) merespons penelitian Integrity Risk Index (RI²) yang memasukkan sebanyak 13 kampus di Indonesia ke dalam kategori diragukan. Kemenristekdikti memandang hasil penelitian itu bisa menjadi momentum berbenah bagi kampus di Tanah Air.

Sekjen Kemenristekdikti, Togar Simatupang berharap penelitian itu disikapi dengan perbaikan oleh kampus-kampus yang tercantum. Togar menyadari kampus-kampus di Indonesia masih perlu perbaikan agar semakin maju.

Baca Juga

"Suatu penelitian yang pantas dipahami sebagai gambaran bahan reflektif bahwa integritas akademik universitas di Indonesia masih berada pada tahap balig. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar menjadi akil balig. Paling tidak menuju indeks hijau," kata Togar kepada Republika, Kamis (3/7/2025).

Togar menilai hasil penelitian itu dapat menjadi evaluasi kampus. Diantaranya menyangkut peningkatan kualitas dosen dan kredibilitas penelitian.

"Kita perlu membenahi kompetensi dosen komponen berpikir kritis, tanggung jawab, berkeadilan (fairness), dan kredibilitas," ujar Togar.

photo
Dana pendidikan yang dialokasikan sebesar 20 persen dari APBN selalu naik tiap tahun dari sisi nominal. Tetapi, biaya kuliah justru semakin mahal. - (Republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement