Sabtu 21 Jun 2025 17:58 WIB

Prabowo Sebut Produksi Beras dan Jagung Sudah Naik 50 Persen Dari Awal Menjabat

Cadangan beras mencapai 4,4 juta ton yang merupakan rekor tertinggi.

Pekerja menjemur jagung di Desa Wegil, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023). Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi jagung 2024 mencapai 16 juta ton atau meningkat jika dibandingkan 2023 yaitu sekitar 14 juta ton.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Pekerja menjemur jagung di Desa Wegil, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023). Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi jagung 2024 mencapai 16 juta ton atau meningkat jika dibandingkan 2023 yaitu sekitar 14 juta ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menyatakan produksi pangan berupa beras dan jagung di Indonesia meningkat tajam hingga 50 persen dalam tujuh bulan pemerintahannya.

Presiden Prabowo, pada Forum Ekonomi International St. Petersburg (SPIEF) 2025 di St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025), mengatakan, peningkatan sebesar 50 persen tersebut sebagai yang terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia.

Baca Juga

“Dalam tujuh bulan pemerintahan saya, produksi beras dan jagung meningkat sekitar 50 persen, angka peningkatan terbesar dalam sejarah Indonesia. Dengan cadangan beras mencapai 4,4 juta ton, rekor tertinggi,” katanya melalui Tim Media Presiden Prabowo di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

Kepala Negara menjelaskan hal itu bisa tercapai karena pemerintahannya telah memangkas berbagai regulasi yang menghambat pembangunan di dalam negeri. Ia juga menegaskan pemberantasan korupsi terus ditegakkan.

“Upaya ini dilakukan dengan deregulasi, memangkas regulasi yang menghambat, dan pemberantasan korupsi tegas,” ujarnya.

Karena itu, Prabowo optimistis Indonesia bisa semakin berperan di kancah internasional, seperti lewat keanggotaan BRICS dan New Development Bank.

"Saya yakin Indonesia bisa memainkan peran positif dalam hubungan internasional, misalnya melalui keanggotaan BRICS dan New Development Bank, di mana Indonesia diterima dengan cepat didukung Rusia, Tiongkok, dan Afrika Selatan,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement