REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA- Bank Danamon terus mengkaji persiapan spin off unit usaha syariah (UUS). Menurut Direktur Bank Danamon, Herry Hykmanto pihaknya benar-benar berkeinginan menggarap bisnis ini sebelum memisahkan diri dengan induknya nanti.
''Ada banyak hal yang harus kita terus kembangkan,'' katanya pada Republika. Misalnya, pengembangan dan inovasi produk yang memang menjadi pekerjaan rumah pelaku perbankan syariah.
Ia mengatakan sebelum spin off pihaknya menargetkan bakal mampu melengkapi produk syariah Danamon untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat. Menurutnya, apa yang ada dalam produk konvensional harus bisa diaplikasikan dalam ketentuan syariah.
Dikatakannya, pihaknya tidak mau saat spin off, produk syariah justru belum lengkap. ''Sehingga kalau spin off nanti kita harus benar-benar sudah siap,'' ujarnya. Danamon juga intensif melakukan pelatihan untuk mencukupi sumber daya manusia (SDM) unit syariah. Herry mengatakan terbatasnya SDM membuat pihaknya melakukan ini.
Ia menilai investasi di bidang SDM ini tidaklah mudah. Pasalnya, tak hanya melatih tenaga kerja untuk memahami teori keuangan syariah, ia mengaku mereka juga harus tahu perbedaan praktek keuangan Islam dengan konvensional.
Di tahun ini, unit syariah Danamon masih membutuhkan sekitar 500 tenaga kerja. Ia mensinyalir, unit syariah Danamon baru akan mencapai jumlah SDM ideal dua hingga tiga tahun lagi.