REPUBLIKA.CO.ID,BUNDAPEST - Keuangan syariah sepertinya makin mendapat tempat di negara barat. Setelah Inggris dan Luxemburg, kini perlahan tapi pasti, pendirian bank syariah mulai dikaji di negara Eropa lainnya seperti Hungaria.
Menurut Direktur Al-Gharnati Foundation, salah satu organisasi Islam Hungaria, Istvan Kaknics-Ujhelyi, proses perizinan masih terus berjalan. Lelaki yang juga menjabat sebagai penasehat Wali Kota Eger, kota besar selain ibu kota negara Bundapest, mengaku pendirian bank syariah begitu mendesak untuk mengatasi krisis utang yang melanda ekonomi negara itu.
“Syariah bisa mendatangkan investor baru untuk membangun Hungaria,” katanya seperti dilansir The Islamic Globe, Jumat (8/7). Negara ini menargetkan dengan pendirian bank syariah, setidaknya investor asal Timur Tengah dan Malaysia akan menanamkan modalnya.
Istvan berharap langkah ini bisa menstimulasi pendirian bank syariah lainnya di Hungaria. Ia menegaskan tak menutup kemungkinan Hungaria bisa menjadi pusat bank syariah khususnya di kawasan Eropa Tengah dan Timur.
Pertumbuhan ekonomi yang lamban mulai terlihat di Hungaria. Negara ini terpaksa menerima utang dari sejumlah lembaga pendanaan, seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank sebesar 25 miliar dolar AS.
Kenyataan serupa juga diutarakan pelaku perbankan Hungaria, Hosszu Ferenc Ali Hasszan. Ia mengaku pembahasan tentang bank yang diberi nama Magyar Iszlam Bank itu bakal mendapat titik terang tahun depan.
“Tapi, kami tetap tak bisa melakukannya sendiri,” ujarnya. Ia mengatakan Hungaria butuh dukungan lembaga keuangan Islam transnasional seperti Islamic Development Bank (IDB) untuk mendirikan bank syariah komersial pertama ini.