Selasa 08 Jul 2025 14:35 WIB

Ketenagalistrikan Bisa Kurangi Impor Energi dan Perkuat Ketahanan Nasional

Elektrifikasi dinilai jadi solusi strategis di tengah krisis energi global.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Direktur Kolaborasi Internasional Indef, Imaduddin Abdullah, menilai sektor ketenagalistrikan menjadi solusi kunci guna memperkuat ketahanan energi nasional. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Direktur Kolaborasi Internasional Indef, Imaduddin Abdullah, menilai sektor ketenagalistrikan menjadi solusi kunci guna memperkuat ketahanan energi nasional. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kolaborasi Internasional Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Imaduddin Abdullah, menilai sektor ketenagalistrikan menjadi solusi kunci guna memperkuat ketahanan energi nasional, terutama di tengah ketidakpastian yang memengaruhi pasokan energi dunia.

“Sektor ketenagalistrikan bisa menjadi solusi Indonesia dari ketergantungan terhadap impor BBM, terutama dari kawasan Timur Tengah yang penuh konflik, yang menimbulkan risiko tinggi terhadap pasokan dan fluktuasi harga energi,” kata Imaduddin dalam Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun Indef 2025, dikutip Selasa (8/7/2025).

Baca Juga

Ketergantungan tersebut, jelasnya, juga diperberat oleh depresiasi rupiah dan rendahnya kapasitas produksi minyak dalam negeri. Produksi minyak tidak mampu mengimbangi kebutuhan energi domestik. Menurutnya, kombinasi masalah itu menciptakan kerentanan bagi sistem energi nasional. Untuk itu, pemerintah perlu mendorong diversifikasi sumber energi dengan menitikberatkan pada pengembangan sektor ketenagalistrikan.

Imaduddin menjelaskan, upaya elektrifikasi terhadap berbagai sektor seperti industri, transportasi, hingga rumah tangga menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis impor.

“Ketika konsumsi listrik meningkat secara signifikan, hal itu mampu menciptakan efek domino positif, mulai dari peningkatan investasi pada energi terbarukan hingga terbentuknya ekosistem energi yang tangguh dan berkelanjutan,” tuturnya.

Peningkatan permintaan listrik akibat elektrifikasi tersebut, lanjut Imaduddin, menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modal di sektor energi bersih dan modern. Dengan demikian, sektor ketenagalistrikan bukan hanya menjawab tantangan jangka pendek, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan energi nasional yang lebih aman dan kompetitif.

“Optimalisasi ketenagalistrikan tak hanya memperkuat fondasi energi nasional, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan memperbesar daya saing Indonesia di kancah global,” ujar ekonom Indef tersebut, menutup pernyataannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement