Sabtu 12 Jul 2025 18:20 WIB

Menko PM Sebut Sekolah Rakyat Siap Beroperasi 14 Juli, Operasional Gunakan Sekolah yang Ada

100 Sekolah Rakyat siap dioperasionalkan secara penuh pada awal Agustus 2025.

Sejumlah siswa sekolah rakyat berbincang sebelum istirahat di asrama sementara setibanya di Sentra Efata, Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (11/7/2025). Sentra Efata melakukan penjemputan untuk 100 siswa sekolah rakyat untuk mulai tinggal di Sentra Efata sebelum menjalani proses pembelajaran di sekolah rakyat pada 14 Juli 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Sejumlah siswa sekolah rakyat berbincang sebelum istirahat di asrama sementara setibanya di Sentra Efata, Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (11/7/2025). Sentra Efata melakukan penjemputan untuk 100 siswa sekolah rakyat untuk mulai tinggal di Sentra Efata sebelum menjalani proses pembelajaran di sekolah rakyat pada 14 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, Sekolah Rakyat sudah siap beroperasi secara bertahap mulai Senin (14/7/2025). Menurutnya, 100 Sekolah Rakyat bahkan akan siap dioperasionalkan secara penuh pada awal bulan Agustus 2025

"Sejauh ini sudah siap semua. Bahkan rekrutmen anak-anak Sekolah Desil 1 sudah masuk, sehingga sudah bisa mulai kegiatan belajar-mengajar," ucap pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut saat ditemui usai acara PKB ECOGEN di Jakarta, Sabtu (12/7/2025).

Baca Juga

Untuk operasional Sekolah Rakyat yang dimulai pada 14 Juli 2025, Cak Imin menuturkan, operasional program akan dijalankan dengan menggunakan fasilitas yang ada. Operasional menggunakan sekolah-sekolah yang ada, 100 titik gedung yang dimiliki Kementerian Sosial, serta gedung yang dimiliki pemerintah daerah.

Pada prinsipnya, ia menjelaskan, persiapan 100 Sekolah Rakyat terus dijalankan dan pada akhirnya dibangun sekolah khusus untuk program Sekolah Rakyat dengan bangunan baru. "Nah, nanti sambil Sekolah Rakyat sementara yang ini berjalan, kami membangun gedung khususnya," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan, pemerintah memastikan siswa Sekolah Rakyat benar-benar diambil berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 8 Tahun 2025 adalah tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Gus Ipul menjelaskan, ada dua jenis Sekolah Rakyat yang akan didirikan, yakni Sekolah Rakyat rintisan dan Sekolah Rakyat permanen. Sekolah Rakyat rintisan merupakan renovasi dari aset yang dinyatakan layak oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), misalnya menggunakan gedung-gedung Kemensos, maupun gedung milik kementerian/lembaga lain yang dinyatakan layak.

"Dari hasil asesmen dan survei yang dilakukan oleh Kementerian PU, ada 100 titik yang dinyatakan layak, dan menanggung sekitar 9.700 siswa lebih untuk sekolah rintisan ini," ucap Gus Ipul di Kantor Kemensos Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).

Dari 100 titik pertama tersebut, untuk 63 titik akan dimulai pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya akan beroperasi pada akhir Juli 2025. Sementara itu, untuk pembangunan 100 Sekolah Rakyat permanen, akan dimulai pada September 2025, dengan target rampung Juni 2026.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement