Senin 04 Aug 2025 22:57 WIB

BKN Siapkan Ribuan Guru untuk Mengajar di Sekolah Rakyat

Sebanyak 37 SR baru akan beroperasi pada Agustus 2025.

Siswa mengukur tinggi dan berat badan saat mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMKN 26 Jakarta, Senin (4/8/2025). Pada hari ini, Pemerintah memulai pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah. Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan sebanyak 53 juta peserta didik di seluruh Indonesia untuk mengikuti program CKG sekolah. Program ini akan menjangkau 282.317 satuan pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk madrasah, pesantren, sekolah luar biasa (SLB) serta sekolah rakyat. Program ini bakal digelar setiap tahun sekali,yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah. Program CKG sekolah ini merupakan bagian dari program unggulan pemerintah sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat layanan kesehatan preventif sejak usia dini.
Foto: Republika/Prayogi
Siswa mengukur tinggi dan berat badan saat mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMKN 26 Jakarta, Senin (4/8/2025). Pada hari ini, Pemerintah memulai pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah. Pada tahun 2025, pemerintah menargetkan sebanyak 53 juta peserta didik di seluruh Indonesia untuk mengikuti program CKG sekolah. Program ini akan menjangkau 282.317 satuan pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk madrasah, pesantren, sekolah luar biasa (SLB) serta sekolah rakyat. Program ini bakal digelar setiap tahun sekali,yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah. Program CKG sekolah ini merupakan bagian dari program unggulan pemerintah sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat layanan kesehatan preventif sejak usia dini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menyiapkan ribuan guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat (SR). Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh menyebut, ribuan guru itu disiapkan BKN untuk kebutuhan SR. 

"Kita sudah siapkan data gurunya, Kemensos sudah kita berikan," kata Zudan ketika ditanya soal tenaga pengajar untuk SR seusai menghadiri Rapat Koordinasi Penyelesaian Permasalahan PPPK Guru di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang digelar di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng, Kota Semarang, Jumat (1/8/2025).

Baca Juga

Ketika ditanya perihal ratusan calon guru SR yang mengundurkan diri, Zudan mengaku belum mengecek berapa jumlah persisnya. Dia hanya menyampaikan bahwa BKN menyiapkan ribuan calon guru SR. "Ribuan yang kita berikan ke sana," ujarnya. 

Kendati demikian, dia mengaku lupa berapa jumlah calon guru SR yang sudah dikirim ke Kemensos. Pada Kamis (31/7/2025) lalu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan, sebanyak 143 guru SR yang lolos seleksi tidak memenuhi panggilan tugas. Namun seluruh posisi yang ditinggalkan telah digantikan sesuai prosedur tanpa mengganggu proses pembelajaran.

"Seratus empat puluh tiga dari 1.469 guru yang dinyatakan diterima, tidak memenuhi panggilan dan menyatakan mundur melalui aplikasi CASN BKN. Jumlah yang sama, 143 guru juga telah diterima sebagai pengganti yang mundur," kata Gus Ipul, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Kamis kemarin. 

Sebagian besar dari ke-143 guru tersebut berasal dari 23 titik SR yang belum beroperasi. Oleh sebab itu tidak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), matrikulasi, maupun kegiatan belajar mengajar. 

Menurut Gus Ipul, salah satu alasan ke-143 guru tersebut tak memenuhi panggilan adalah karena beberapa di antara mereka telah diterima pada penempatan formasi guru di daerah. Sementara sebagian lainnya disebabkan faktor penempatan tugas yang jauh dari domisili asal. 

"Bisa jadi mereka ditempatkan jauh dari domisilinya karena mekanisme optimalisasi penempatan oleh BKN. Ini terjadi jika formasi guru mata pelajaran tertentu di daerah tersebut kosong, maka akan diambilkan dari calon guru pada mata pelajaran yang sama dari daerah terdekat," kata Gus Ipul.

Dia mengaku menghargai keputusan para guru terkait. "Kami tetap menghormati dan menghargai mereka yang tidak memenuhi panggilan atau mengajar di tempat lain. Sementara hal lain kami serahkan sepenuhnya ke BKN," kata Gus Ipul.

Sebanyak 37 SR baru akan beroperasi pada Agustus 2025. Sebelumnya telah terdapat 63 SR yang sudah aktif di berbagai wilayah. Pemerintah berencana membuka 59 SR pada September mendatang.

Dengan demikian, terdapat 159 SR yang bakal beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026. Seluruh SR tersebut mampu menampung sekitar 15.370 siswa. (Kamran Dikarma)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement