REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua ganda putra Indonesia yang tampil hari ini di China Open 2025 melangkah ke babak kedua. Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan Sabar Karyaman Gutama/Mohamad Reza Pahlevi Isfahani mampu mengalahkan lawan-lawannya pada laga di Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Selasa (22/7/2025).
Namun sayang, keduanya akan saling jegal pada babak kedua. Fajar/Fikri mengalahkan wakil Malaysia Choong Hon Jian/Muhammad Haikal 21-11, 21-10. Sementara Sabar/Reza menang dari Chen Zhi Yi/Presley Smith (AS) 21-9, 21-14.
Selepas laga, Fajar mengatakan, sama-sama biasa menjadi pemain depan bukan halangan baginya untuk berpasangan dengan Fikri. Ia mengaku setiap hari latihan bersama di Pelatnas PBSI Cipayung, jadi tidak kaget ketika harus berkolaborasi seperti ini.
"Di Japan Open pekan lalu kami sudah berusaha mencoba yang terbaik walau belum beruntung dan itu menjadi motivasi kami untuk lebih baik lagi di sini," kata Fajar dalam keterangan resmi PBSI.
Ia menilai pasangan Malaysia bermain dengan penuh tekanan sehingga terus terbawa irama pola permainannya dan Fikri. Lawan sudah diinstruksikan untuk mengangkat bola terlebih dahulu tapi Fajar/Rian siap mengantisipasi.
"Di babak 16 besar akan bertemu Sabar/Reza lagi. Di pertemuan pertama kami sempat tertinggal jauh di start awal gim pertama tapi kami bisa mengembalikan keadaan. Kami berharap lusa bisa langsung in, bisa fokus. Mereka pasti mau balas kekalahan tapi kami juga mau hasil terbaik," imbuhnya.
Fikri menambahkan, mereka bisa mengimbangi pasangan-pasangan top di Japan Open. Baginya, itu sebuah hal yang positif.
"Kami sudah semakin padu, semoga di sini hasilnya bisa lebih baik," ujar dia.
Sementara Reza mengungkapkan, ia dan Sabar masih beradaptasi dengan kondisi lapangan karena hanya sebentar saat uji lapangan sehari sebelumnya, Menurut dia, itu tidak cukup untuk penyesuaian yang maksimal.
"Bertemu lagi dengan Fajar/Fikri kami harus bisa lebih fokus. Evaluasi dari kami sempat unggul di gim pertama waktu itu tapi terkejar. Fajar/Fikri walaupun pasangan baru tapi mereka punya pengalaman yang banyak," ujar Reza.
Sabar menyatakan di China Open, kalah dan menang angin cukup terasa, sehingga ia dan Reza berusaha untuk mengantisipasi dan kontrol bola. "Siapa yang bisa menyerang duluan itu lebih banyak kesempatan mendapat poin," kata dia.