Kamis 24 Jul 2025 22:46 WIB

Fajar/Fikri Menangi Perang Saudara, Empat Wakil Indonesia ke Perempat Final China Open 2025

Rehan/Gloria akan menghadapi unggulan satu Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri
Foto: dok PBSI
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duel sesama wakil Indonesia di ganda putra dimenangkan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. Fajar/Fikri mengalahkan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani pada babak kedua China Open 2025 di Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Kamis (24/7/2025) malam WIB.

Pasangan yang baru diduetkan Fajar/Fikri menang mudah 21-8, 21-13. Hasil ini membuat Fajar/Fikri menjadi wakil keempat Indonesia yang lolos ke perempat final. Sebelumnya yang sudah memastikan lolos adalah Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja dan Gregoria Mariska Tunjung.

Baca Juga

Pada babak perempat final besok, Rehan/Gloria akan menghadapi unggulan satu Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China), Jafar/Felisha jumpa Tang Chun Man/Tse Ying Suet unggulan tiga asal China Taipei, Gregoria bertemu unggulan empat Han Yue (China) dan Fajar/Fikri menantang ganda Korea Selatan unggulan tiga Kim Won-ho/Seo Seung-jae.

Fajar mengatakan, dari awal ia dan Fikri terus menekan Sabar/Reza. Mereka berkomunikasi cara mengembalikan bola atau bagaimana mengantisipasi pengembalian lawan.

"Sabar/Reza terlihat tidak bisa keluar dari tekanan kami, di gim kedua mereka sudah mencoba tapi kami bisa meredam dan saya apresiasi untuk servis Fikri yang sangat menyulitkan mereka," kata Fajar.

Sebagai pasangan baru pasti di pertandingan masih ada miskomunikasi dan itu wajar, lanjut Fajar. Tadi di gim pertama ada bola ke belakang tapi Fajar/Fikri maju dua-duanya.

"Semoga besok bisa memberikan permainan optimal melawan Kim/Seo yang sedang dalam motivasi tinggi. Mereka baru naik ke peringkat satu dunia dan pasti berniat untuk menyapu bersih gelar Super 1000," kata Fajar.

Fikri menambahkan, melawan Kim/Seo tentunya tidak mudah. Mereka tidak boleh lengah sedikit pun. "Kehilangan satu poin akan sangat berharga ketika berhadapan dengan mereka karena pasangan ini punya permainan yang rapat, sulit untuk dimatikan. Kami mau fokus saja dengan persiapan dan permainan kami," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement