REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Mercu Buana (UMB) resmi meluncurkan Program Studi Magister Data Sains melalui Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Jumat (25/7/2025), di Auditorium Harun Zein, Kampus Meruya. Peluncuran program studi ini merupakan upaya UMB menjawab tantangan ledakan data dan percepatan transformasi digital global yang membutuhkan pemimpin yang piawai memanfaatkan untuk mengambil kebijakan data secara strategis.
Ini juga menjadi penanda tekad UMB mencetak talenta unggul di bidang data sains, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi digital. Hal tersebut merupakan area kompetensi yang sangat dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Dalam acara tersebut, hadir Doktor Erna Setiany (Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Ristek), Doktor Irmulansati Tomohardjo (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama), Doktor Bambang Jokonowo (Dekan Fasilkom) dan jajarannya.
Rektor UMB Prof Andi Adriansyah menegaskan, program ini merupakan bagian dari visi besar UMB menjadi universitas unggul dan terkemuka di Indonesia. UMB ingin menghasilkan tenaga profesional yang memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan global.
“Magister Data Sains ini kami hadirkan sebagai program unggulan yang adaptif terhadap disrupsi digital dan relevan terhadap kebutuhan industri. Lulusannya diharapkan mampu menjadi pemimpin perubahan berbasis data dan teknologi,” ujar Andi dalam sambutannya.
Peluncuran turut dihadiri pimpinan universitas, mahasiswa, alumni, serta mitra akademik dari dalam dan luar negeri. Acara dibuka secara simbolis melalui pemencetan sirine oleh Rektor dan Dekan Fasilkom, Doktor Bambang Jokonowo.
Acara ini juga dirangkaikan dengan seminar nasional bertajuk Technology for Humanity, yang menghadirkan para pakar seperti Doktor Said Mirza Pahlevi, Daniel Oscar Baskoro, dan Prof Madya Ts, Doktor Hasyiya Karima Binti Adli.
Dalam sesi diskusi, Daniel yang dikenal sebagai arsitek platform SATUSEHAT dan Smart City Nusantara, menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai kemanusiaan dalam pengembangan teknologi.
“Ke depan, dunia tidak hanya butuh programmer atau data analyst, tapi butuh data leaders, mereka yang mampu mengelola data, mengartikulasikannya menjadi kebijakan, dan mengarahkan inovasi teknologi untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Daniel.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fasilkom UMB dan Fakultas Informatika Telkom University. Kerja sama ini mencakup pengembangan kurikulum, riset bersama, dan publikasi ilmiah internasional sebagai langkah strategis mendorong kualitas pendidikan tinggi di bidang data sains di Indonesia.