Selasa 29 Jul 2025 12:34 WIB

Sidak Pasar Modern Terkait Beras Oplosan, Satgas Pangan Jabar Temukan Beras Tanpa Izin Edar

Petugas tidak menemukan merek-merek beras yang terdapat beras oplosan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Satgas Pangan Jabar melakukan sidak ke sejumlah pasar modern di Kota Bandung terkait beras oplosan, Selasa (28/7/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan.
Satgas Pangan Jabar melakukan sidak ke sejumlah pasar modern di Kota Bandung terkait beras oplosan, Selasa (28/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pasar modern di Kota Bandung, Selasa (29/7/2025). Sidak dilakukan ke sejumlah pasar modern mulai dari Borma, Superindo, Indomaret Dago, Yogya Jalan Sunda dan Hyfresh.

Hasilnya, mereka tidak menemukan beras oplosan dengan merek Sania, Setara Ramos Biru, Setra Ramos Merah, Setra Pulen, Jelita dan Anak Kembar. Akan tetapi terdapat beras lokal diduga tanpa izin edar.

Baca Juga

Kasubdit Indah Ditreskrimsus Polda Jawa Barat AKBP Dany Rimawan mengatakan, petugas tidak menemukan merek-merek beras yang terdapat beras oplosan. Namun, pihaknya menemukan merek beras lokal yang diduga tidak sesuai mutu dan tidak memiliki surat izin edar.

"Jadi kemarin hasil yang dirilis oleh Bareskrim sudah kita cek, ternyata di sini sudah tidak tersedia. Karena mungkin kemarin arahan dari Bareskrim kan produknya harus ditarik, kemudian disesuaikan dengan mutu yang tertera di kemasan," ujar Dany, ditemui di Borma Dago, Selasa (29/7/2025).

Namun begitu, kata dia, pihaknya menemukan merek beras organik lokal yang akan didalami mutu serta izinnya. Mereka beras tersebut diproduksi di Kota Bandung dan tengah didalami.

"Tadi koordinasi juga dengan Indag, ada ditemukan produk yang ternyata izin edarnya belum tertera. Kemudian speknya juga harus kita lakukan uji, dulu supaya kita tahu kualitasnya, seperti apa benar-benar premium atau bukan," kata dia.

Menurut Dany, pihaknya juga akan mendalami kenapa beras tersebut bisa beredar di pasar modern. Ia mengaku sudah meminta manager Borma Dago untuk menarik terlebih dahulu beras yang tanpa memiliki izin edar.

Kabid Perlindungan Konsumen Disperindag Jawa Barat Erik Wahyu Purwanegara mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengawasan secara terus menerus. "Akan terus lakukan pengawasan baik secara berkala maupun terpadu," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement