Rabu 13 Aug 2025 16:18 WIB

DPRD Sepakati Angket dan Pansus Pemakzulan Bupati Pati, Sudewo Terancam Terguling

Gerindra yang menjadi basis pendukung Sudewo ikut menyetujui hak angket.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstrasi penolakan terhadap kebijakan kenaikan pajak Bupati Pati Sudewo berakhir ricuh, Rabu (13/6/2026).
Foto: Dok Polda Jateng
Demonstrasi penolakan terhadap kebijakan kenaikan pajak Bupati Pati Sudewo berakhir ricuh, Rabu (13/6/2026).

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- DPRD Kabupaten Pati telah menyetujui hak angket dan pembentukan panitia khusus (pansus) soal pemakzulan Bupati Pati Sudewo.  Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Paripurna DPRD Pati yang digelar setelah aksi demonstrasi menuntut pengunduran diri Sudewo berlangsung ricuh, Rabu (13/8/2025).

"Mencermati kondisi di masyarakat dan banyaknya warga yang terluka, kami sepakat mengambil hak angket dan membentuk pansus," kata Ketua DPRD Kabupaten Pati Ali Badrudin.

Baca Juga

Usulan pansus hak angket soal pemakzulan Sudewo disepakati seluruh fraksi di DPRD Pati. Mulai dari PDI Perjuangan, PPP, PKB, PKS, Partai Demokrat, hingga Partai Golkar. Partai Gerindra, yang merupakan partai Sudewo, juga menyetujui hak angket. Perwakilan demonstran yang mengikuti Rapat Paripurna menyambut gembira keputusan itu.

Kendati demikian, Ali Badrudin mengatakan, DPRD Kabupaten Pati tidak memiliki kewenangan langsung memberhentikan bupati. Dia menyebut, proses pemberhentian kepala daerah tetap menjadi kewenangan Mahkamah Agung setelah melalui serangkaian tahapan yang ditentukan.

Koalisi Masyarakat Sipil dan Gerakan Pati Bersatu menggelar unjuk rasa di Alun-Alun Pati pada Rabu. Aksi yang diikuti ribuan warga itu berlangsung ricuh. Massa menyerukan Sudewo dilengserkan.

Para pengunjuk rasa sempat mengoyak-ngoyak pagar Kantor Bupati Pati. Aparat keamanan kemudian menyemburkan water cannon ke arah kerumunan massa. Namun hal itu tak membuat peserta aksi membubarkan diri.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Sudewo sempat keluar menemui massa dan berbicara dari atas kendaraaan taktis. "Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya akan berbuat yang lebih baik," ujar Sudewo.

Namun massa tak menghiraukan pernyataan Sudewo. Mereka lantas melempari Sudewo dengan sandal dan botol air kemasan. Sudewo selanjutnya dievakuasi oleh aparat keamanan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement