Ahad 17 Aug 2025 20:46 WIB

AHY Ungkap Alasan Annisa Pohan tak Mendampinginya Upacara di Istana

Annisa Pohan biasanya setia mendampingi AHY dalam acara-acara penting kenegaraan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ditemui di Istana Merdeka pada Ahad (17/8/2025). AHY mengungkapkan alasan Annisa Pohan tak mendampinginya upacara.
Foto: Dok. Republika/Erik Purnama Putra
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ditemui di Istana Merdeka pada Ahad (17/8/2025). AHY mengungkapkan alasan Annisa Pohan tak mendampinginya upacara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hadir untuk mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi dan Penurunan Bendera di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (17/8/2025).  Namun, ada pemandangan berbeda yang menarik perhatian yaitu ketidakhadiran sang istri, Annisa Pohan.

Annisa biasanya selalu setia mendampingi AHY dalam acara-acara penting kenegaraan. Mengenai ketidakhadiran Annisa, AHY memberikan penjelasan.

Baca Juga

 

"Kebetulan anak saya hari ini berusia 17 tahun, 17 Agustus, jadi mempersiapkan acara spesial juga," kata AHY saat ditemui jelang Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka.

AHY menjelaskan Aira berulang tahun, bersamaan dengan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, yang jatuh pada 17 Agustus. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Aira yang lahir pada 17 Agustus pada 2008, pada tahun ini menginjak usia 17 tahun.

Pada saat upacara detik-detikproklamasi, AHY duduk di sebelah Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediato Soeharto (Titik Soeharto), dan putra semata wayang Presiden Prabowo, Didit Hediprasetyo. AHY juga menghadiri upacara penurunan bendera pada sore harinya.

Adapun Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Ahad sore. Presiden hadir sebagai Inspektur Upacara dengan mengenakan pakaian beskap berwarna biru tua dengan topi adat melayu berwarna biru muda. Dalam proses itu, Bendera Merah Putih dan naskah Teks Proklamasi dikirab kembali dengan kereta kencana dari Istana Merdeka untuk dikembalikan ke Monumen Nasional, Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement