Selasa 19 Aug 2025 20:34 WIB

Sri Mulyani: Saya tidak Pernah Menyatakan Guru adalah Beban Negara

Video tersebut adalah hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidatonya di ITB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Foto: Humas LPS
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan potongan video terkait dirinya yang mengatakan guru sebagai beban negara adalah hoaks. Ia menegaskan tidak pernah bicara seperti itu.

"Faktanya, saya tidak pernah menyatakan bahwa guru adalah beban negara," katanya dalam akun instagram miliknya, yang diunggah Selasa (19/8/2025).

Baca Juga

Video tersebut, katanya, adalah hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato Sri Mulyani dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus 2025.

"Marilah kita bijak dalam bermedia sosial," ujarnya.

Sri Mulyani menutup kolom komentar unggahannya tersebut di Instagram. 

Sebelumnya Kementerian Keuangan juga telah menyatakan potongan video yang menunjukkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, guru adalah beban negara merupakan berita palsu atau hoaks.

“Video mengenai guru itu beban negara, itu hoaks. Ibu Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan hal tersebut,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Deni menyebut, video tersebut merupakan hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato Menkeu dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7 Agustus lalu.

Dia berharap, masyarakat dapat menyikapi dengan lebih bijak informasi yang diterima dari media sosial.

“Marilah kita bijak dalam bermedia sosial,” ujar Deni.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement