Rabu 20 Aug 2025 21:53 WIB

Hadapi Tantangan Halal Global, Bos BPJPH Ungkap Strategi Penting

Ia menambahkan, edukasi dan sosialisasi sertifikasi halal masih perlu ditingkatkan.

Logo Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Logo Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menekankan pentingnya kesiapan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menghadapi tantangan halal di tingkat global. Menurut dia, halal kini telah menjadi gaya hidup universal yang identik dengan kualitas, kesehatan, dan kebersihan.

“Dunia sedang berebut potensi halal, dan negara penghasil produk halal terbesar justru China, Brasil, dan lainnya. Jangan sampai produk halal UMKM kita tergilas karena mutu, harga, kemasan, dan logo halal mereka lebih menarik,” ujar Haikal di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga

Sebagai bentuk dukungan, pemerintah menyediakan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) bagi pelaku usaha kecil di berbagai sektor. Haikal menilai sertifikasi halal bukan hanya kewajiban, melainkan juga bagian dari visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kemandirian pangan sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia menambahkan, edukasi dan sosialisasi sertifikasi halal masih perlu ditingkatkan agar pelaku usaha semakin memahami manfaatnya. Karena itu, BPJPH memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, termasuk Yogyakarta yang memiliki banyak UMKM dengan potensi besar.

“Komitmen bersama ini bukan hanya untuk memberikan kepastian hukum atas perlindungan kehalalan produk, tapi juga langkah strategis memajukan ekonomi daerah. Dengan begitu, UMKM bisa berdaya saing internasional, bisa ekspor, dan tetap menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri,” kata Haikal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement