Rabu 27 Aug 2025 22:42 WIB

Undang Tokoh Pro Zionis di Program Kaderisasi Tertingggi NU, Gus Yahya Minta Maaf Mengaku Khilaf

Peter Berkowitz adalah tokoh terkenal yang pro zionis Israel.

Rep: Muhyiddin, A Syalaby Ichsan / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan permohonan maaf terkait polemik kedatangan Dr Peter Berkowitz.

Ia mengakui adanya kekhilafan karena tidak mencermati latar belakang Berkowitz yang dikenal memiliki afiliasi zionis.

Baca Juga

“Saya mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Dr Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya. Hal ini terjadi semata-mata karena kekurangcermatan saya dalam melakukan seleksi dan mengundang narasumber,” ujar Gus Yahya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Meski demikian, ia menegaskan sikap PBNU tidak pernah berubah dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina. Menurutnya, NU sejak dulu konsisten menyuarakan hak Palestina untuk memiliki negara merdeka dan berdaulat.

“Sikap saya dan PBNU dalam masalah Palestina tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang. PBNU mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memiliki negara yang merdeka dan berdaulat,” tegasnya.

Gus Yahya juga mengecam keras tindakan brutal yang dilakukan pemerintah Israel di Gaza. Ia menyebut agresi militer Israel sebagai tindakan genocidal yang harus segera dihentikan oleh komunitas internasional.

BACA JUGA: Smotrich Siap Bangun Bait Suci, Terompet Sangkakala Mulai Ditiup di Masjid Al-Aqsa, Ya Rabb...

“Saya dan PBNU mengutuk tindakan-tindakan genosida brutal yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza. PBNU mengajak semua pihak dan aktor internasional untuk bekerja keras menghentikan genosida di Gaza dan mengusahakan terciptanya perdamaian," katanya.

Cendekiawan asal Amerika Serikat (AS) Prof Peter Berkowitz mengungkapkan, dirinya berkesempatan untuk mengisi empat seminar dengan durasi tiga jam di Jakarta pada Jumat-Sabtu (15-16/8/2025) lalu.

photo
Tangkapan Layar Seminar Peter Berkowitz di Jakarta - (Ist)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement