INFOREMAJA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyebut ribuan sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada Senin (1/9/2025). Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi potensi kericuhan di wilayah Jakarta.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengatakan saat ini terdapat 2.829 sekolah yang melaksanakan pembelajaran daring. Sekolah-sekolah tersebut berada di wilayah yang dinilai rawan terjadi kericuhan.

“Kami ingin menyampaikan bahwa terkait pendidikan, Dinas Pendidikan telah memutuskan ada 2.829 sekolah yang pembelajarannya dilakukan secara daring,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin (1/9/2025).

Sementara itu, sebanyak 2.439 sekolah tetap menggelar pembelajaran tatap muka. Adapun 346 sekolah menerapkan sistem campuran, sebagian siswa belajar tatap muka dan sebagian lagi PJJ.

Menurut Pramono, kebijakan ini bertujuan agar siswa tetap mendapatkan hak belajar meski situasi di lapangan belum kondusif. “Bagaimanapun juga, proses pendidikan di Jakarta tidak boleh terganggu,” ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jakarta telah mengeluarkan Surat Pemberitahuan Nomor 8660/PK.00.00 pada Sabtu (30/8/2025). Surat tersebut memberi opsi bagi sekolah untuk menerapkan PJJ mulai Senin (1/9/2025).

Dalam surat itu, Kepala Disdik Jakarta, Nahdiana, menjelaskan satuan pendidikan tetap wajib melaksanakan proses belajar, namun bisa memilih sistem PJJ. “Bagi sekolah yang berada dekat dengan lokasi unjuk rasa, terkendala akses, atau ada permohonan dari orang tua, diperkenankan melaksanakan pembelajaran dari rumah,” tulisnya.

Ia menambahkan, sekolah yang tidak terdampak bisa tetap menggelar pembelajaran tatap muka. Namun, opsi PJJ tetap terbuka setelah melalui komunikasi intensif dengan orang tua melalui komite sekolah. Nahdiana juga meminta kepala sekolah melakukan pendampingan, pemantauan, dan menyiapkan alternatif jika ada kendala dengan berkoordinasi bersama Suku Dinas Pendidikan.

Sumber: republika.co.id

Ikuti Whatsapp Channel Republika