Selasa 02 Sep 2025 05:25 WIB

Musisi Kunto Aji Apresiasi Warga Bekasi Halau Penjarahan

Menurut Kunto, kekompakan warga menghadirkan kedamaian dan keamanan bersama.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Penyanyi dan penulis lagu Kunto Aji. Kunto mengapresiasi warga kota Bekasi yang kompak menghalau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang berpotensi melakukan penjarahan.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Penyanyi dan penulis lagu Kunto Aji. Kunto mengapresiasi warga kota Bekasi yang kompak menghalau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang berpotensi melakukan penjarahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi sekaligus penulis lagu Kunto Aji menyerukan agar masyarakat saling menjaga keamanan satu sama lain di tengah kondisi dalam negeri yang tengah bergejolak. Ia mengapresiasi warga kota Bekasi yang kompak menghalau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang berpotensi melakukan penjarahan.

"Walaupun menyedihkan ya tapi tetap warga bantu warga. Warga jaga warga lagi. Dan saya apresiasi banget apa yang terjadi di Bekasi tadi malam gitu. Warga berhasil menghalau massa-massa yang tidak dikenal," ujar Kunto Aji saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Baca Juga

Dengan kekompakan warga ini menurutnya mampu menghadirkan kedamaian dan keamanan bersama di tiap wilayah. Sementara soal kondisi Tanah Air belakangan yang diwarnai aksi kericuhan dan vandalisme yang mengakibatkan kerusakan terutama pada museum dan benda cagar budaya di Bandung, Kediri, dan Surabaya, ia pun menyayangkan hal itu dan berharap perlu ada pengusutan untuk memastikan pelaku yang melakukan perusakan tersebut.

"Tapi ini abu-abu ya, maksudnya kita tidak tahu apakah itu benar masyarakat murni atau ada kelompok-kelompok yang memang mau membuat rusuh dan segala macam," kata dia.

Diketahui, kerusakan terjadi pada bangunan cagar budaya dan museum yang tersebar di Kediri, Surabaya hingga Bandung sebagai dampak aksi anarkis. Dalam insiden tersebut terdapat sejumlah koleksi yang rusak dan hilang dari Museum Bagawanta Bhari Kediri, Jawa Timur.

Koleksi yang hilang antara lain kepala patung Ganesha, koleksi wastra (kain batik), dan buku-buku lama, sementara itu koleksi miniatur lumbung mengalami kerusakan parah.

Beberapa koleksi lain seperti arca Bodhisatwa, dan bata berinskripsi mantra-mantra berhasil diselamatkan oleh Juru Pelihara Kementerian Kebudayaan.

Pembakaran juga terjadi di Gedung Cagar Budaya lainnya yang meliputi Gedung Grahadi Surabaya yang merupakan cagar budaya peringkat Provinsi Jawa Timur yang merupakan Rumah Dinas Gubernur Jawa Timur. Bagian utama Gedung dibangun pada tahun 1795 dengan gaya arsitektur yang khas. Bagian gedung yang terbakar di sisi barat bagian depan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement