Senin 08 Sep 2025 18:50 WIB

Resmi Gantikan Sri Mulyani, Purbaya Fokus Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Purbaya menyatakan sangat akrab dengan kebijakan fiskal dan siap langsung bekerja.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Usai pelantikan di Istana Negara, Senin (8/9/2025), Purbaya menegaskan pesan utama dari Presiden Prabowo Subianto adalah mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pesan Presiden adalah untuk membalik arah ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan secepat mungkin. Itu yang akan kita kerjakan ke depan. Saya akan melihat, di sektor keuangan itu ada apa, instrumen apa yang masih bisa dioptimalkan. Di situ akan kita maksimalkan supaya ekonomi bisa berjalan lebih cepat,” kata Purbaya di Kementerian Keuangan RI Jakarta, Senin (8/9/2025).

Baca Juga

Ia menegaskan percepatan menjadi fokus utama, bukan sekadar menggerakkan kembali roda ekonomi. “Bukan sekadar berjalan lagi, tapi berjalan lebih cepat. Kalau dibilang berjalan lagi, seolah-olah sekarang berhenti,” ujarnya.

Purbaya mengaku pelantikannya berlangsung mendadak. Ia baru menerima kabar penunjukan sebagai Menkeu beberapa jam sebelum prosesi di Istana. 

“Pertama, saya baru tahu tadi jam setengah dua, jadi belum banyak berpikir,” ucapnya.

Sebelum menjabat Menkeu, Purbaya dikenal luas sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Ia juga tercatat beberapa kali masuk ke lingkaran pemerintahan, baik di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Presiden Joko Widodo, khususnya dalam perumusan kebijakan fiskal saat krisis.

“Jadi kalau Anda bilang saya tidak punya pengalaman, itu salah besar. Tahun 2008 saya bantu pak SBY. Saya orang kepercayaannya. Tahun 2015 saya ke KSP, bantu Pak Jokowi. Waktu itu pertumbuhan ekonomi mulai melambat, kita dorong agar kembali cepat. Lalu saya keluar. Tahun 2020–2021 mau runtuh lagi, saya masuk lagi. Saya selalu memberi masukan fiskal ke pemerintah di belakang layar, tanpa dibayar. Mungkin sekarang dibayar, ya? Saatnya dibayar sekarang, ya?,” kata Purbaya.

Ia menegaskan dirinya sudah lama akrab dengan kebijakan fiskal dan siap langsung bekerja. “Ini memang keahlian saya. Jadi saya tak perlu waktu lama untuk belajar lagi. Kita akan membuat kebijakan fiskal yang punya daya dorong optimal untuk perekonomian,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement