Selasa 09 Sep 2025 07:49 WIB

Reshuffle Kabinet, Prof Haedar Ingatkan Menteri Baru: Belajarlah Empati pada Rakyat

Presiden Prabowo Subianto merombak lima menteri.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
Foto: PP Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan atau reshuffle kabinet Merah Putih. Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (8/9/2025).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan Menteri dan Wakil Menteri baru di posisi manapun saat ini memiliki tanggungjawab yang cukup berat karena menduduki jabatan di tengah sorotan dan aspirasi publik yang sangat tinggi pasca aksi demo dan kerusuhan akhir Agustus 2025.

Baca Juga

Haedar menegaskan bahwa dalam aspek kemampuan di bidangnya maupun sikap moral selaku pejabat publik akan selalu dihisab publik. Salah ucapan, gesture, dan sikap keseharian pun akan dinilai dengan penuh sensitivitas tinggi oleh publik.

“Jabatan baru itu bukan kebanggaan, tetapi amanat yang sangat berat sejalan mandat Asta Cita Presiden dan Konstitusi,” jelas Haedar dalam keterangannya, Selasa (9/9/2025).

Karenanya, lanjut Haedar, para pembantu Presiden tersebut selain diharapkan dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan sangat baik dan memenuhi harapan baru rakyat yang begitu tinggi, pada saat yang sama harus menjadi pejabat publik yang bijak dan seksama.

“Jangan menunjukkan sikap tindak yang sembarangan apalagi menyakiti hati rakyat, belajarlah empati dan peduli pada keadaan dan nasib rakyat yang hidupnya susah,” tutur Haedar.

Di akhir pernyataannya, Haedar berpesan agar menjadi pejabat publik yang sepenuhnya mengabdi untuk bangsa dan negara.

“Sisihkan kepentingan diri dan apapun yang dapat mencederai mandat Presiden untuk berkhidmat seutuhnya bagi rakyat,” pungkas Haedar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement