Senin 15 Sep 2025 18:43 WIB

Peralihan Musim, BNPB Ingatkan Daerah Waspada Banjir

Curah hujan tinggi berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Seorang anak memakai jas hujan saat melintasi banjir di Kutabumi, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (11/9/2025). Banjir setinggi 20 - 50 cm yang kerap terjadi ketika hujan deras diakibatkan kurang memadainya sistem drainase di kawasan tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar
Seorang anak memakai jas hujan saat melintasi banjir di Kutabumi, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (11/9/2025). Banjir setinggi 20 - 50 cm yang kerap terjadi ketika hujan deras diakibatkan kurang memadainya sistem drainase di kawasan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir seiring peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut curah hujan tinggi dalam periode ini berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi.

“Sejak akhir Agustus hingga September, sebagian besar wilayah sudah memasuki peralihan musim. Fenomena ini ditandai dengan hujan lebat, petir, hingga angin kencang,” kata Abdul di Jakarta, Senin (15/9/2025).

Baca Juga

Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan 2025/2026 secara umum bersifat normal. Namun, sejumlah daerah diprediksi mengalami hujan di atas normal, seperti Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

BMKG juga memprakirakan hujan lebat pada 12–14 September berpotensi terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, lalu pada 15–18 September di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Abdul menekankan perlunya mitigasi jangka panjang, termasuk pembersihan drainase, normalisasi sungai dangkal, serta kesiapsiagaan berbasis pencegahan. “Kesiapsiagaan tidak bisa hanya mengandalkan operasi darurat, tapi harus terintegrasi sejak sebelum bencana,” ujarnya.

BNPB bersama BMKG juga menyiapkan operasi modifikasi cuaca untuk mereduksi curah hujan di wilayah rawan, termasuk Jawa Timur dan Jawa Barat.

Sementara itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke sungai, dan aktif dalam gotong royong pencegahan banjir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement