Senin 22 Sep 2025 10:26 WIB

7 Perkataan Syekh Abdul Qadir Jailani untuk Usir Rasa Cemas

Perkataan Syekh Abdul Qadir Jailani diamalkan oleh jutaan orang dari berbagai zaman.

Jamaah mengikuti kegiatan Dzikir mengamalkan ajaran Syekh Abdul Qadir Jailani.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jamaah mengikuti kegiatan Dzikir mengamalkan ajaran Syekh Abdul Qadir Jailani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Abdul Qadir Jailani, seorang tokoh sufi terkemuka, meninggalkan warisan kata-kata mutiara yang sarat makna dan hikmah.

Dia menekankan pentingnya melibatkan diri dalam ibadah dan menjaga hubungan pribadi dengan Allah SWT. Kata-katanya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan meningkatkan kesadaran spiritual.

Baca Juga

Melalui kata-katanya, sang raja para kekasih Allah mengajarkan tentang kesabaran, keikhlasan, dan ketulusan hati. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan akhirat, serta tidak terlalu bergantung pada harta dan kekuasaan.

Dengan mempelajari kata-kata mutiara keturunan Sayyidina Hasan bin Ali ini, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh makna dan tujuan

Tentang Tauhid dan Dzikir

“Perbanyaklah mengucapkan Lā ilāha illallāh. Ia adalah benteng Allah. Barangsiapa masuk ke dalamnya, ia selamat dari murka-Nya.”

Ungkapan ini tertulis dalam al-Ghunyah li Thālibī Tharīq al-Ḥaqq, Juz 1, hlm. 87.

Tentang Istighfar

“Istighfar adalah sabun hati. Hati tidak akan bersinar kecuali dengannya. Jika engkau ingin hatimu bercahaya, perbanyaklah istighfar.”

Referensi: al-Fatḥ ar-Rabbānī, majelis ke-22.

Tentang Shalawat

“Tidak ada sesuatu yang lebih mendekatkan seorang hamba kepada Allah selain memperbanyak shalawat kepada Rasulullah.” Tertulis dalam Futūḥ al-Ghaib, Mau‘izhah ke-15.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement