Kamis 25 Sep 2025 04:48 WIB

Wakaf Uang Berpotensi Rp 180 Triliun, Baru 1,6 Persen Terealisasi

Kontribusi wakaf terhadap perekonomian juga tidak kecil.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Wakaf Uang
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Wakaf Uang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Potensi wakaf uang di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 180 triliun per tahun. Namun, realisasi yang tercatat Badan Wakaf Indonesia (BWI) baru sekitar Rp3 triliun atau sekitar 1,6 persen dari potensinya.

“Potensi wakaf uang berdasarkan kajian BWI dan BI, serta data Kementerian Keuangan, sekitar Rp180 triliun per tahun. Namun, data realisasi dari BWI baru sekitar Rp3 triliun. Artinya masih jauh untuk bisa dioptimalkan, dan peluang ini harus kita tangkap karena inovasi produk sudah banyak tersedia,” kata Direktur Keuangan Sosial Syariah di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Dwi Irianti Hadinigdya dalam talkshow Terobosan Pembiayaan Proyek Wakaf Produktif secara daring, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga

Dwi menekankan, besarnya potensi ini membutuhkan strategi serius agar dana wakaf dapat produktif dan memberi dampak luas. Kontribusi wakaf menurut kajian Bank Indonesia mencapai Rp118 triliun per tahun dari dua ormas Islam terbesar, dengan 27,5 persen di antaranya untuk pendidikan, disusul sektor kesehatan dan sosial.

Ia menambahkan, kontribusi wakaf terhadap perekonomian juga tidak kecil. “Kontribusinya besar untuk pendidikan (27,5%), sektor kesehatan, dan sosial, dengan share terhadap PDB sekitar 0,49 persen,” ujarnya.

Menurut Dwi, penguatan regulasi, peningkatan kompetensi nazhir, dan transparansi pengelolaan menjadi kunci agar wakaf uang bisa dioptimalkan. Karena itu, KNEKS tengah merancang lembaga pembiayaan pembangunan berbasis wakaf (LP2PW) untuk mengelola dana secara lebih terarah.

“Dampak pengelolaan wakaf melalui LP2PW nantinya untuk sarana publik seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, irigasi, dan lain-lain. Dampak produktivitasnya adalah membuka lapangan kerja, produktivitas aset, penguatan UMKM, serta produksi halal,” kata Dwi.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement