Kamis 25 Sep 2025 14:13 WIB

BCA Syariah Fokus Garap Produk Emas dan KPR, Targetkan 1 Juta Nasabah

Bank syariah ini membidik pasar emas dan perumahan untuk perkuat kinerja 2025.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Pranata mengungkapkan, saat ini BCA Syariah tengah berfokus pada pengembangan produk emas. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Shutterstock/aa. (Shutterstock/Oleksan
Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Pranata mengungkapkan, saat ini BCA Syariah tengah berfokus pada pengembangan produk emas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Pranata mengungkapkan, saat ini BCA Syariah tengah berfokus pada pengembangan produk emas. Menurutnya, pasar segmen tersebut tengah menggeliat.

“Yang kita push justru adalah pembiayaan emas saat ini, karena risikonya relatif rendah, lalu menguntungkan juga bagi nasabah. Lalu demand-nya juga lagi bagus,” ungkap Pranata kepada wartawan di Kantor Pusat BCA Syariah, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga

Menurut catatannya, pertumbuhan transaksi emas untuk consumer telah mencapai 145,9 persen per Agustus 2025. Angka tersebut berpotensi menyentuh 250 persen, seiring dengan tingginya demand.

Pranata menerangkan, BCA Syariah menggunakan pendekatan ke komunitas-komunitas untuk mendongkrak transaksi produk tersebut. Seperti yang dilakukan pada Kamis (25/9/2025), bersamaan dengan pembekalan sertifikasi halal bekerja sama dengan Istiqlal Halal Center, BCA Syariah melakukan pengenalan kolaborasi dengan Galeri24 secara daring.

“Kenapa dengan Galeri24? Karena kita bisa memberikan pilihan bagi nasabah. Nasabah itu mau yang versi Antam atau yang Galeri24. Ini juga untuk meningkatkan pemahaman dan literasi ke masyarakat,” ujarnya.

Pranata juga menyebut BCA Syariah memiliki fasilitas murabahah emas yang bisa diakses lewat aplikasi mobile, sehingga nasabah tidak perlu datang ke cabang bank.

Adapun saat disinggung mengenai rencana untuk terjun ke bisnis bullion atau menjadi bullion emas, ia mengaku belum ada rencana ke arah itu.

“Kita sejauh ini belum ada untuk ke sana. Lebih ke (meningkatkan) pemahaman, kita lihat juga potensinya,” tuturnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement