Selasa 30 Sep 2025 02:04 WIB

Evakuasi Santri Ponpes yang Roboh di Sidoarjo Masih Berlangsung, Jumlah Korban Belum Dipastikan

Basarnas kerahkan tim dari Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta.

Warga membawa santri yang menjadi korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Belum diketahui jumlah korban yang yang tertimbun akibat ambruknya bangunan tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Warga membawa santri yang menjadi korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Belum diketahui jumlah korban yang yang tertimbun akibat ambruknya bangunan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Basarnas bergerak cepat dengan mengerahkan regu tim SAR terlatih dari Jakarta. Tim itu dikirim untuk memaksimalkan evakuasi santri yang tertimpa reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025).

"Malam ini kita maksimalkan operasi SAR dengan memberangkatkan regu Basarnas Spesial Grup/BSG kantor pusat, dan rescuer dari Semarang dan Yogyakarta," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso dikonfirmasi di Jakarta, Senin malam.

Dia menjelaskan tim tersebut merupakan personel tambahan setelah sore tadi Kantor SAR Surabaya sudah mengerahkan sebanyak 13 personel ke pesantren yang ambruk itu. “Mereka terdiri atas dua regu. Hasil assessment mendapati adanya tanda-tanda dua korban selamat di bawah reruntuhan,” kata dia.

Basarnas mengkonfirmasi di lokasi saat ini sudah dikerahkan peralatan tambahan untuk mempercepat pembukaan akses ke lokasi korban. Hal ini dinilai perlu dilakukan karena menurut dia, hingga malam ini, petugas SAR masih berupaya mengevakuasi santri yang tertimpa reruntuhan saat melaksanakan shalat di lantai bawah.

"Jumlah pasti korban belum dapat dipastikan, namun proses evakuasi masih berlangsung selain Basarnas, juga ada aparat setempat, dan unsur potensi SAR lainnya," kata dia.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Kantor SAR Surabaya menyebutkan bahwa insiden ini terjadi saat pengecoran di lantai empat pondok pesantren pada Senin pagi, kemudian diduga pondasi bangunan tidak kuat sehingga struktur dari lantai empat runtuh hingga ke lantai dasar. Basarnas mengimbau masyarakat sekitar untuk tidak mendekat ke area reruntuhan agar proses evakuasi dapat berlangsung cepat dan aman.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement