REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Cadangan Nasional (Bacadnas) Kemenhan Letjen Gabriel Lema memimpin upacara peresmian 130 personel Komponen Cadangan (Komcad) Berkuda Matra Darat rahun anggaran 2025. Upacara yang diikuti semua personel dengan menunggang kuda tersebut berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Rabu (1/10/2025) sore WIB.
Penetapan Komcad Berkuda merujuk pada Keputusan Menteri Pertahanan Nomor KEP/1467/M/X/2025. Letjen Gabriel menjelaskan, kehadiran Komcad Berkuda menjadi sejarah baru pertama di Indonesia, yang dapat berfungsi sebagai kekuatan pengganda dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
Menurut dia, mereka yang ditetapkan sebagai Komcad Berkuda sudah lulus pendidikan berdasarkan kurikulum spesifik selama sebulan. Sebanyak 130 personel itu digembleng di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Gabriel pun berterima kasih kepada Komandan Pussenkav Mayjen Eko Susetyo yang turut membantu kesuksesan mencetak kader Komcad Berkuda. "Mereka dilatih dalam nomenklatur atau namanya latihan dasar militer ya. Pelatihan pembinaan pendidikan di Pusat Kesenjataan Kavaleri, tepatnya di Pusat Pendidikan Kavaleri," ucap Gabriel.
Dia melanjutkan, Indonesia memiliki sejumlah daftar Pahlawan Nasional yang semasa hidupnya berjuang melawan penjajah dengan menggunakan kuda. Gabriel bersyukur, pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, TNI diingatkan untuk tidak melupakan fungsi kuda yang memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat dan internal militer.
"Kita kenal pejuang-pejuang itu Pangeran Diponegoro, kemudian Sultan Hasanuddin, ya Imam Bonjol, bahkan sampai dalam militer pun sebagai Bapak Bangsa, Pemimpin Besar Revolusi kita, yaitu Jenderal Besar Soedirman itu kebetulan hanya sakit saja beliau menggunakan tandu, sejatinya menggunakan kuda," ujar Gabriel.
Mantan Pangdam XVIII/Kasuari tersebut menjelaskan, sejarah pasukan berkuda TNI AD dimulai sejak awal 1950, ketika mereka menerima 20 kuda dari Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Sejak saat itu, pasukan berkuda yang merupakan cikal bakal Korps Kavaleri terus berkembang hingga sekarang menjadi Pussenkav.