Jumat 03 Oct 2025 16:37 WIB

YIPB dan Grab-OVO Awasi Program MBG Swasta di Sekolah Khusus Banten

Kunjungan lapangan dilakukan untuk menjamin standar gizi dan kebersihan makanan.

YIPB dan Grab-OVO awasi program MBG swasta di sekolah khusus Banten.
Foto: Dok. Republika
YIPB dan Grab-OVO awasi program MBG swasta di sekolah khusus Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) bersama Grab-OVO melakukan inspeksi berkala guna menjamin standar keamanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didanai pihak swasta sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Banten.

YIPB selaku mitra pengelola program melakukan kunjungan ke beberapa titik, mulai dari mitra merchant UMKM Omah Kulina untuk menginspeksi kebersihan dapur dan standar operasional penyediaan makanan, lalu ke Sekolah Khusus (SKh) Assalam 01 dan 02 sebagai penerima manfaat, serta ke MBG Command Center di kantor GrabSupport, Jakarta Selatan.

Baca Juga

Saat ini, program CSR yang digagas YIPB bersama Grab-OVO telah melayani 18 SKh swasta dan negeri di lima kota/kabupaten di Provinsi Banten, yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Program yang berjalan sejak April 2025 ini melibatkan 12 pelaku UMKM, termasuk dapur kantin sekolah, untuk melayani lebih dari 2.200 anak berkebutuhan khusus dan guru.

Ketua Pelaksana Harian YIPB Cahaya Manthovani menjelaskan sinergi dengan Grab-OVO berjalan baik.

“Ini bukti bahwa kolaborasi sektor publik dan swasta dapat menghasilkan solusi konkret untuk menjamin pemberian makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Kami melihat banyak sekolah khusus di Banten yang belum tersentuh program MBG. Inisiatif ini merupakan program MBG pertama untuk sekolah khusus,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (3/10/2025).

Cahaya memaparkan program MBG swasta ini dirancang dengan pengawasan standar gizi dan tata kelola end-to-end secara digital.

“Banyak siswa berkebutuhan khusus memiliki pantangan makanan tertentu. Karena itu, penting memastikan makanan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman, bersih, dan sesuai kebutuhan. Kami berterima kasih atas dukungan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan di masing-masing kota/kabupaten,” katanya.

Kolaborasi ini turut melibatkan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan dalam pemilihan sekolah hingga seleksi serta edukasi UMKM penyedia makanan. Pendampingan dilakukan mulai dari inspeksi kesehatan lingkungan, kebersihan dapur, pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hingga diskusi soal gizi, alergi, dan kebutuhan khusus siswa.

“Inisiatif ini bukti nyata bahwa gotong-royong swasta serta pemanfaatan teknologi dan ekosistem digital dapat didorong pemerintah untuk menunjang program strategis nasional di bidang gizi dan ketahanan pangan," kata Ketua Pembina YIPB Maya Miranda Ambarsari.

Dia menambahkan kehadiran MBG swasta ini dapat dipertimbangkan sebagai model pelengkap MBG pemerintah dan direplikasi pada berbagai program bantuan sosial lainnya di Indonesia.

"Ini bentuk komitmen jangka panjang kami menciptakan masa depan sehat bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan teknologi dan pengawasan ketat, kami memastikan distribusi makanan berjalan transparan, aman, serta mendukung keberlangsungan UMKM lokal dan kantin sekolah,” kata Maya.

Chief Executive Officer Grab Indonesia Neneng Goenadi menerangkan program MBG ini dirancang dengan tiga pilar utama.

Pertama, pemanfaatan teknologi untuk sistem distribusi makanan bergizi yang efisien dan real-time melalui aplikasi Grab. Kedua, penerapan protokol keamanan, kebersihan, dan gizi makanan sesuai rekomendasi ahli gizi serta Dinas Kesehatan dengan acuan standar Badan Gizi Nasional, termasuk pemanfaatan command center berbasis kecerdasan buatan (AI).

"Ketiga, pemberdayaan mitra UMKM dan kantin sekolah agar tercipta dampak ekonomi positif di tingkat lokal,” jelas Neneng.

Selain pengurus YIPB, kegiatan turut dihadiri Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra dan Director ID Commercial, Strategic Partnership & Multimoda Grab Indonesia Kertapradana. Kunjungan ini bagian dari upaya YIPB dan Grab-OVO dalam memperketat prosedur dan standar gizi program MBG Swasta sebagai inisiatif swasta mendukung program MBG pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement