Rabu 08 Jan 2025 15:51 WIB

Meski Ada MBG, KPPPA Minta Orang Tua Tetap Perhatikan Gizi Anak di Rumah

Kementerian PPPA ikut mengawal pelaksanaan Program MBG.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Para pelajar menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Kementerian PPPA, program MBG sangat baik untuk memastikan pemenuhan gizi anak.
Foto: Edi Yusuf
Para pelajar menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Kementerian PPPA, program MBG sangat baik untuk memastikan pemenuhan gizi anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengajak orang tua tetap aktif memberikan asupan gizi seimbang kepada anak-anak, meskipun pemerintah telah meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut KPPPA, program MBG merupakan pelengkap, bukan pengganti peran orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

"Tentu penting peran pengasuhan orang tua agar makan makanan sehat bergizi juga dilakukan di rumah masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu saat dihubungi di Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Baca Juga

Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan Program MBG sangat baik untuk memastikan pemenuhan gizi yang diperlukan anak dalam masa tumbuh kembang mereka. "Program ini sangat baik karena memastikan perbaikan gizi seimbang pada anak," kata Pribudarta.

Sasaran dari MBG adalah anak-anak usia sekolah, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA, kemudian balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tujuan program MBG adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia demi tercapainya target Indonesia Emas 2045.

Kementerian PPPA ikut mengawal pelaksanaan Program MBG karena target dalam program ini adalah para ibu dan anak-anak, yang merupakan fokus kerja-kerja Kementerian PPPA selama ini. Sebelumnya pada Selasa (7/1/2025) Menteri PPPA Arifah Fauzi dan jajaran Kementerian PPPA memantau langsung pelaksanaan Program MBG pada tiga sekolah di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, yakni PAUD Al Marzuqiyah, SD Negeri 01 Susukan, dan SD Negeri 02 Susukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement